Ibu Tewas Ditusuk, Anak Kritis | Bali Tribune
Diposting : 21 September 2016 10:19
ray - Bali Tribune
pembunuhan
Polisi saat melakukan olah TKP di rumah korban.

‪Denpasar, Bali Tribune

‪Warga Jalan Gunung Lebah IV Monang-Maning, Denpasar Barat (Denbar), Selasa (20/9) siang digemparkan dengan aksi pembunuhan. Seorang ibu, Suryani (39) berserta anaknya, Jafar (11), ditikam oleh orang tidak dikenal di dalam rumah mereka di Jalan Gunung Lebah IV nomor 34E Monang Maning, Denpasar pukul 12.30 Wita.

Akibat kejadian itu, Suryani tewas saat dalam perjalanan menuju rumah sakit, sementara anaknya masih dalam kondisi kritis akibat luka tusuk di bagian punggung dan saat ini masih mendapat perawatan secara intensif di rumah sakit. Belum diketahui secara pasti motif penikaman itu. Sebab, pelaku masih dalam pengejaran polisi.

Namun kuat dugaan, pelaku telah merencanakan aksinya itu karena informasi yang berhasil dihimpun Bali Tribune di lokasi kejadian, para tetangga melihat pelaku berada di sekitar rumah korban sejak pukul 09.00 Wita. Namun dikira orang tersebut sedang berteduh, sehingga tetangga korban tidak begitu menghiraukannya.

“Dia duduk di depan warung yang jualan air isi ulang. Saya kira hanya orang sedang istirahat. Saya baru tau kalau dia yang menganiaya ibu itu,” ungkap Ketut Ariawan (38), seorang tetangga korban. Selanjutnya pukul 12.30 Wita, tiba-tiba dari dalam rumah korban terdengar jeritan anaknya menangis sambil minta tolong.

Tetangga korban yang mendengar teriakan mencoba mendekat, namun saat itu mereka melihat pelaku menenteng pisau yang masih berlumuran darah sehingga tidak seorang pun yang mendekat. “Saya hanya dengar jeritan dan teriakan Setelah saya cek, di pintu gerbang rumah korban, seorang pria sembari memegang pisau keluar dan mengancungkan ke arah saya,” tutur Ariawan.

Lantaran takut, Ariawan kemudian berteriak “pembunuh” sehingga pelaku melarikan diri ke arah timur menuju Jalan Gunung Rinjani. Ia sempat mengambil batu dan mengejar pelaku denan ciri - ciri, postur tubuh gemuk tidak terlalu tinggi, kulit putih, mengenakan topi, baju kaos putih corak garis biru dan bercelana panjang jeans itu hingga di sungai ujung jalan.

Namun pelaku berlari dan warga yang melihat pelaku menuju ke Jalan Kalimutu. “Sehingga saya kembali ke rumah korban, tetapi tetangga sudah banyak yang sedang menolong korban ke rumah Sakit Bali Med,” terangnya. Polisi yang mendapat laporan dari warga langsung datang ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.

Korban mengalami luka tusuk pada panyudara kanan, lengan kanan, lengan kiri, di bawah lutut dan telapak kaki kiri. Sementara anaknya, mengalami kuka pada lengan kanan dan punggung kiri bawah. Korban diduga sempat melakukan perlawanan lantaran jilbab korban terlepas dan darah bercerceran di areal teras serta tembok.

“Kami masih lakukan penyelidikan dan belum mengetahui motifnya,” ungkap Waka Polresta Denpasar AKBP Nyoman Artana saat berada di lokasi kejadian. Informasi lain yang berhasil dihimpun, diduga kuat penganiayaan itu terjadi karena masalah piutang. “Pelaku sedang diburu. Kemungkinan pelaku sudah mengenal keluarga korban,” bisik seorang sumber di kepolisian.

Keterangan Kerabat

Saat ditemui di Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Papang, salah satu saudara dari Suyani menceritakan, korban bersama buah hatinya menjadi korban penusukan oleh seorang pria yang diketahui memiliki hubungan pertemanan dengan suami korban. Kejadian berdarah itu terjadi saat korban baru pulang dari menjemput anaknya di sekolah.

Setiba di rumah, korban langsung didatangi pelaku. Kebetulan di dalam rumah hanya ada Suyani dan anak keduanya, Jafar, dan si bungsu, Saskia. Sementara, suami sedang bekerja. Saat itulah, pelaku melakukan aksinya kejahatannya dengan menikan korban dan anaknya dengan mengunakan senjata tajam.

"Dalam kondisi masih berdarah si Jafar sempat meminta pertolongan ke tetangga. Bahkan, sebelum melarikan diri, pelaku masih sempat-sempat mencekik anak bungsu mereka (Saskia,red)," kata pria berambut uban ini. Papang mengatakan, akibat kejadian itu, Jafar yang baru duduk di kelas V SD ini mendapat luka tusukan di dada hingga menembus bagian punggungnya.

Bahkan, dia juga sempat ditendang oleh pelaku karena ada memar pada tubuhnya. Menurut informasi yang ia dapat dari iparnya (Suami Suyan, pelaku memang beberapa kali mendatangi rumah mereka untuk meminta pertolongan agar diberikan pinjaman uang. Bahkan, pelaku juga pernah datang untuk meminta dicarikan pekerjaan.

Hasil Otopsi

kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, mengatakan, pihaknya menerima jenazah korban sekitar pukul 15. 00 Wita. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan luar pada pukul 15.11 Wita.  Setelah pihak kepolisian melakukan kordinasi dengan keluarga, pihaknya diminta untuk segera melakukan otopsi pada jenazah korban sekitar pukul 16.57 wita.

Dari hasil pemeriksaan awal, korban mendapat dua jenis tindakan kekerasan yakni terdapat luka tumpul dan luka akibat kekerasan benda tanjam. “Pada jenazah ditemukan dua luka akibat terkena benda tumpul dan 15 luka yang disebabkan benda tajam," katanya saat ditemui awak media setelah melakukan tindakan otopsi pada jenazah.

Setelah dilakukan otopsi, pihak kepolisian langsung menyerahkan jenazah korban ke pihak keluarga korban. Sekitar pukul 19. 20 Wita, jenazah Suyani kemudian dipulangkan dari Instalasi Forensik RSUP Sanglah mengunakan mobil ambulans menuju ke Mesjid Sadar Sesetan, Denpasar untuk disalatkan.