Ida Peranda Istri Tapini Gria Aan Muput Karya Nuasen Pura Dasar Buana Gegel | Bali Tribune
Diposting : 26 October 2018 00:34
Ketut Sugiana - Bali Tribune
Ida Peranda Istri Tapini dari Gria Aan saat muput pelaksananaan karya nyuci ngawit Karya Agung Mamungkah di Pura Dasar Buana,Gelgel,Klungkung, Rabu (24/10) kemarin.
 
BALI TRIBUNE - Jelang  pelaksanaan Karya Agung Mamungkah, Nubung Pedagingan,Ngenteg Linggih,Padudusan Agung,Tawur  Panca Walikrama , Mahayu Jagat, Marisuda Gumhi di Pura Kahyangan Jagat Pura Dasar Buana, Klungkung  pada 31 Desember 2018 nanti. Pengempon Pura setempat pada rahina Purnama Keliima, Rabu (24/10) kemarin menggelar ritual Nuasen Karya. Ritual ini dipuput Ida Peranda Istri Tapini dari Gria Aan,Klungkung.
 
Hadir pada pelaksanaan ritual tersebut, Bendesa Pakraman Gelgel Putu Gde Arimbawa Pangeling Pura Dasar Buana Ir Cok Gde Ngurah dan Ide Dalem Semaraputra serta seluruh Panitia Karya.
 
Menurut Bendesa Arimbawa, ritual Nyuci adalah prosesi mensucikan seluruh sarana dan prasarana upakara yang ada diwewengkon Pura Dasar Buana Gelgel.
 
Adapun keseluruhan prosesi dipuput Ida Perande Istri Tapini dari Gria Aan,Banjarangkan,KLungkung bersama 3 orang pendamping sulinggih.
 
“Karya  Penyucian  di pura Dasar Buana Gelgel,Klungkung Purnama Sasih kelima ini dipuput oleh Ida Peranda Istri Tapini Dai Gria Aan Banjarangkan,KLungkung dan keseluruhan dipuput oleh 4 Perande serta seorang sulinggih yakni, Ida Peranda Gde Jumpung dari Gria Jumpung,Kamasan,”ujar Putu Arimbawa.
 
Adapun keempat Ida Peranda Istri Tapini yang muput adalah, Ida Peranda Istri  Tapini dari Gria Aan,Ide Peranda Istri Tapini dari Gria Kulon Aan, Ida Peranda Istri Tapini dari Gria Kediri,Kamasan,Ida Peranda  Istri dari Gria Junpung,Kamasan dan seorang lagi yakni, Ida Perande Gde Jumpung dari Gria Jumpung,Kamasan.
 
Di saat yang sama pula, Kordinator Upakara Karya Pura Dasar Buana Gelgel Dewa Ketut Soma menerangkan, tataran pepaletan Upakara Nyuci yang dilaksanakan bertepatan dengan Purnama Sasih Kelima ini diawali dengan upacara Ngingsah (mencuci beras red) di Beji yang dipuput Ida Peranda Istri Tapini dari Gria  Aan,Banjarangkan,KLungkung.
 
Kemudian menurut Dewa Ketut Soma dilanjutkan dengan upakara Ngereka dan Ngelinggihang Beras dilumbung dan  penegtegan.
 
“Setelah semua pepaletan upakara ritual itu diselesaikan barulah Ida Peranda Istri Tapini mepuja ,”ungkap Dewa Soma.
 
Lanjut Dewa Soma, dalam prosesi mepuja saat prosesi penyucian diawali dengan  ngelukat seluruh krama termasuk sarana prasarana kemudian dilanjutkan dengan ritual ngunggahang sunari dan pindekan, lalu kemudian dilanjutkan dengan ritual ngayab  wewantenan .
 
 “Usai rangkaian itu dilaksanakan ,selanjutnya dilaksanakan ritual nunas toya ingsahan beras dilanjutkan dengan  melukat,baru dilakukan pemuspaan  seluruh krama dan warga serta panitia yang hadir yang dipungkasi dengan ngendagang dan pembagian tirtha pemarisuda serta  toya ingsahan beras dan pembagian pengiket siwadwara dimasing masing umat,” pungkas sesepuh Peradah Indonesia Klungkung ini.