IKIP PGRI Bali Bantu Bedah Rumah | Bali Tribune
Diposting : 20 June 2016 14:44
Made ari wirasdipta - Bali Tribune
IKIP
Ketua Yayasan dan Rektor IKIP PGRI Bali saat mengunjungi proses bedah rumah keluarga Sudirta di Petang

Mangupura, Bali Tribune

Ironis jika melihat kondisi rumah dari keluarga Made Sudirta di Desa Petang Kabupaten Badung ini. Bersama istrinya, dia tinggal dalam gubuk reot beratapkan seng bolong dan mengkarat. Pasutri yang belum dikaruniai momongan ini, tetap tegar mengarungi hidup sebagai tukang kebun.

“Pemerintah Kabupaten Badung, peduli kok pak kepada kami. Saat itu justru kami diberikan sumbangan Rp10 juta untuk bangun rumah tiga tahun lalu. Tapi hanya bisa saya belikan batako dan tidak cukup untuk membangun,” kata Sudirta dijumpai saat rumahnya proses bedah rumah, Minggu (19/6) di Desa Petang, Badung.

Rupanya, doa yang tekun dan tak pernah mengeluh dari sosok pria 50 tahun ini, membuat dirinya ketiban rezeki. Saat bersamaan Kampus IKIP PGRI Bali menggelar acara Bakti Sosial ke Desa Petang.

Program baksos IKIP PGRI Bali ini bak gayung berambut, selain menggelar pemeriksaan kesehatan mata geratis dan bagi kacamata geratis, juga ada program bedah rumah dan rehab. “Selama ini sudah lebih dari 16 rumah yang kita bedah rumahnya. Kali ini di desa Petang ada dua rumah yang kita lakukan bedah rumah dan dua rumah lagi hanya di renovasi atau di rehab,” ungkap Rektor IKIP PGRI Bali, Dr I Made Suarta, SH, MHum‎.

Dikatakannya, bedah rumah bagi keluarga miskin merupakan upaya pihak universitas dalam menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Diakuinya saat melakukan penyaringan terhadap keluarga miskin, dirinya melihat bahwa kondisi rumah keluarga Sudirta sangat memprihatinkan. Bahkan untuk tidur saja sangat tidak layak menurutnya.

Bedah rumah kali ini kata dia, masing masing diberikan bantuan sebesar Rp25 juta, sedangkan untuk rehab dapat santunan Rp15 juta. ‎”Setidaknya dengan ukuran bangunan 9x5 meter persegi, kami harapkan bisa terpenuhi rumah yang layak bagi keluarga Sudirta,” sambungnya.

Selain itu, kata rektor pecinta seni arja ini, IKIP PGRI Bali juga turut membantu pemerintah dalam mengenaskan kemiskinan. Termasuk juga kata Suarta, memberikan pembinaan tenaga pendidik dan meningkatkan sumber daya manusia di sejumlah sekolah yang ada di desa. “Namanya sekolah harus ada perpustakaan. Nah itu yang kita terapkan dan kita bangun. Tidak hanya bisa membangun, tetapi juga mengisi apa yang ada di perpustakaan,” pungkasnya.‎