Isu Garam Bercampur Kaca = Petugas Cek Kandungan Garam di Pasar | Bali Tribune
Diposting : 22 August 2017 20:11
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Pasar Umum
PENGECEKAN - Petugas saat melakukan pengecekan garam kesejumlah pedagang di Pasar Umum Negara Senin (21/8).

BALI TRIBUNE - Intansi terkait di Jembrana kini menyikapi isu adanya produk garam beryodium dalam kemasan merk Karapan Sapi yang diduga dioplos pacahan kaca, dengan melaksanakan pengecekan terhadap produk garam yang beredar di pasaran. Seperti yang dilakukan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Jembrana di Pasar Umum Negara, Senin (21/8) pagi.

Untuk membuktikan isu yang berdear tersebut, petugas melakukan test terhadap salah satu kemasan garam yang telah dipilih secara acak dengan melarutkannya ke dalam air. Dengan menggunakan cara tes yang dilakukan sama persis seperti pada rekaman video yang diunggah oleh penyebar isu produk garam mengandung kaca dimedia sosial, petugas memang menemukan beberapa butiran yang tidak larut saat garam tersebut dilarutkan menggunakan air.

Salah seorang petugas Dinas Koperindag Kabupaten Jembrana, Ketut Angga Wijaya mengatakan petugas tidak menemukan indikasi kandung kaca dan dipastikan isu yang sempat beredar itu merupakan hoax karena beberapa butiran yang ditemukan saat dilakukan tes yang juga disaksikan oleh sejumlah pegadang tersebut diketahui memang garam dan bukan kaca. “Tadi memang ada seperti menggumpal. Tetapi sempat kami cicipi, dan itu memang garam. Kemudian tadi sempat kami gesek-gesekan di jari, termasuk waktu mencicipi, kalau benar pecahan kaca, pasti tajam, tapi itu garam butiran,” jelasnya.

Begitupula saat dilakuakn pengecekan terhadap kandungan salah satu produk garam kemasan merk lainnya yang memang ditemukan paling banyak beredar di pasaran, petugas juga tidak menemukan kandungan berbahaya didalamnya. “Semua nihil. Tidak ada kandungan kaca atau benda aneh-aneh. Jadi isu yang beredar-beredar itu, sesuai hasil pengetesan kami, ya dipastikan adalah hoax. Intinya garam yang beredar di pasaran aman dikonsumsi,” jelasnya.

Dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas Koperindag Kabupaten Jembrana, I Made Gede Budhiarta mengatakan pengecekan yang sengaja dilakukan pihaknya tersebut adalah untuk mendapat kepastian terhadap isu beredarnya salah satu merk garam kemasan yang mengandung kaca yang justru merebak disaat kondisi garam yang sejak beberapa pekan belakangan ini mengalami kelangkaan dan kenaikan harga. “Hasilnya, ya isu yang beredar itu tidak benar, karena kami sendiri sudah mengeceknya,” tuturbya.

Dikatakannya juga harga garam yang beredar di pasaran kini mengalami kenaikan harga. “Garam kemasan yang dulu masih seharga Rp 800, sekarang naik sampai Rp 3 ribu,” jelasnya.