ITDC Sebut MotoGP di Sirkuit Mandalika Tantangan Bagi Indonesia | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 9 April 2019 22:41
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune/ AA Ngurah Wirawan
balitribune.co.id | Nusa Dua -  Perhelatan MotoGP di Mandalika, Lombok (Nusa Tenggara Barat) sudah mendapatkan dukungan dari Presiden Republik Indonesia dan Menteri PU, Menhub serta Menkes. Direktur Konstruksi dan Operasional ITDC, AA Ngurah Wirawan mengatakan Pemda setempat akan mendapatkan alokasi tambahan berupa bypass dari Bandara Internasional Lombok menuju ke Mandalika. 
 
"Itu merupakan investasi pemerintah pusat yang nantinya akan diserahkan kepada Pemda. Jalan itu sepanjang 17 km senilai Rp 1,2 triliun dan pengerjaanya akan dimulai dari tahun ini sampai tahun 2020," terangnya di Badung baru-baru ini. 
 
Sementara dari Menhub direncanakan akan memberikan penambahan kapasitas infrastruktur di bandara dan pelabuhan. Selanjutnya dari Menkes meminta daerah menyiapkan rumah sakit yang berkelas internasional yang layak bagi pembalap dan wisatawan. "Jadi untuk membuat ini kan Pemkab Lombok Tengah dan NTB tidak cukup anggarannya. Jadi pemerintah pusat yang membantu. Seperti kata pak Presiden, kita seperti membuat Asian Games, cuma sekarang khusus balap motor dan ini akan menjadi agenda nasional," jelas Wirawan.
 
Dia mengatakan, pembangunan fisik badan jalan untuk sirkuit tersebut akan dilakukan sekitar bulan September-Oktober 2019. Saat ini pihaknya masih dalam tahap mempersiapkan lahan dan pemagaran akan dilakukan setelah Pemilu 2019 ini. Badan jalan sendiri diakuinya harus selesai pada bulan Juli 2020, karena Dorna akan mengumumkan jadi tidaknya Mandalika ikut dalam MotoGP di Agustus 2021. 
 
Sirkuit tersebut didesain untuk siang hari dan berkonsep sirkuit jalan raya dengan standard tinggi. "Sebab itu harus diumumkan setahun sebelum race dilakukan, karena badan jalan menyangkut unsur safety yang sangat tinggi sekali. Kalau jalan itu tidak bisa disiapkan di Juli 2020, mungkin pelaksanaan MotoGP Mandalika akan tertunda. Namun dipastikan tetap akan ada, karena ITDC sudah memiliki kontrak dengan Dorna selama 5 tahun pelaksanaan MotoGP di Mandalika dari tahun 2021," bebernya. 
 
Wirawan berharap September 2019 ini bisa dilakukan konstruksi selama 9 bulan pengerjaan. "Jika Juni selesai, maka Juli diperiksa dan Agustus sudah diumumkan. Nanti uji teknis oleh FIM akan dilakukan akhir tahun 2020," katanya. 
 
Disampaikan Wirawan tiap 2 minggu tim dari Dorna Sport selaku pemegang lisensi penyelenggara MotoGP akan merilis progres perkembangan di lapangan. Dorna pun mengirim tim setiap 2 bulan sekali ke lapangan dan melaporkan progressnya untuk dievaluasi. Dalam perhelatan MotoGP Mandalika, ITDC hanya mengurus terkait persiapan lintasan, paddock, grandstand. Sementara yang mengurus penyelenggaraan balap nantinya adalah MGPA (Mandalika Grand Prix Asosiation) yang merupakan perusahaan gabungan antara ITDC dengan MotoGrip dan Vinci (sebagai konstruktor kawasan sub).
 
Perhelatan MotoGP diakuinya merupakan tantangan kedepan bagi Indonesia. Sebab mengelola penonton, dan manajemen sekelas balap motor sport terbesar didunia itu tidaklah mudah. "Karena jika tamu kecewa karena tidak dilayani dengan baik, dampak kepada pariwisata sangat besar. Apalagi ada perbedaan kultur antara masyarakat setempat dengan wisatawan," cetusnya.