Jadikan Bela Negara Sebagai Gerakan Nasional | Bali Tribune
Diposting : 20 December 2017 18:53
Release - Bali Tribune
Pancasila
Sekda Provinsi Bali Cok Pemayun

BALI TRIBUNE - Kesadaran bela negara menjadi hal yang urgen untuk  ditanamkan sebagai landasan sikap mental dan perilaku bangsa Indonesia, hal ini sekaligus merupakan bentuk revolusi mental untuk membangun daya tangkal bangsa dalam menghadapi kompleksitas dinamika ancaman sekaligus untuk mewujudkan ketahanan nasional.

Untuk itu nilai-nilai bela negara hendaknya disebarkan  sehingga bela negara menjadi kesadaran nasional dan gerakan nasional. Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab kita semua dalam mempertahankan negara dan menjaga kelangsungan hidup negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Demikian disampaikan Sekda Provinsi Bali Cok Pemayun mewakili Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-69, Tahun 2017 di Halaman Kantor Gubernur Bali, Selasa ( 19/12).

Dalam sambutannya memasuki era millennium saat ini, tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah maupun keselamatan segenap bangsa tidak lagi bersifat tradisional atau ancaman militer tetapi sudah bersifat multidimensional dan berada di setiap lini kehidupan. Kemudahan dan kecanggihan  akses digitalisasi internet di abad millennium sangat berpotensial mempengaruhi mindset manusia, termasuk beragam informasi dan paham-paham yang dapat merubah moral dan kepribadian suatu bangsa. “Kita harus kritis terhadap upaya memecah belah bangsa, merendahkan martabat bangsa. Kita harus waspada terhadap upaya infiltrasi ideology yang ingin merubah atau menggantikan Pancasila dan memecah belah NKRI, “tegasnya.

Tantangan saat ini bagaimana para generasi muda Indonesia meningkatkan kualitas pengorbanan kepada bangsa dan negara, dihadapkan pada bentuk dan sifat ancaman modern tersebut. Presiden Jokowi juga menegaskan tantangan besar dalam sejarah adalah bagaimana mempertahankan kelangsungan hidup kita sebagai bangsa yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi serta berkepribadian dalam bidang kebudayaan.

Untuk itu Presiden mengajak seluruh warga negara untuk membangun kesadaran bersama bahwa kelangsungan hidup kita sebagai bangsa adalah totalitas dari seluruh kekuatan rakyat.

“Dengan kekuatan rakyat semesta, kita akan mampu menghadapi segala ancaman dan tantangan. Tugas sejarah kita adalah membela negara dari kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan ketergantungan. Tugas ini berat, namun dengan semangat persatuan, kerja keras dan perjuangan bersama maka tugas sejarah bisa kita pikul bersama, “tuturnya.