Jadwal Penyeberangan Tidak Jelas, Dua Hari Antre di Padang Bai, Sopir Truk Mengeluh | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 28 Maret 2024
Diposting : 23 March 2018 00:49
redaksi - Bali Tribune
Pelabuhan
ANTRE - Aktifitas bongkar muat kapal dan antrean truk barang di Pelabuhan Padang Bai.

BALI TRIBUNE - Siklon tropis yang memicu terjadinya tiupan angin kencang di sejumlah wilayah di Karangasem, tidak mempengaruhi aktifitas penyeberangan di Pelabuhan Padang Bai, Karangasem. Dari pantauan koran ini di pelabuhan ujung timur Bali tersebut, Rabu (21/3) siang, aktifitas bongkar muat kapal masih berjalan normal, kendati tampak ada kepadatan antrean truk barang di areal parkir di dalam pelabuhan.

Berdasarkan laporan cuaca yang dikeluarkan BMKG Wilayah III Denpasar, tinggi gelombang di perairan utara Bali yang merupakan jalur penyeberangan Padang Bai-Lembar pada Rabu kemarin, mencapai 0.25-1.5 meter, sementara di perairan selatan Bali atau Selat Badung tinggi gelombang mencapai 0.75-3.0 meter, dengan kecepatan angin 8-40 kilometer perjam. Sedangkan prakiraan cuaca yang berlaku untuk Kamis 22 Maret, tinggi gelombang diperairan utara Bali 0.25-2.0 meter, di perairan selatan Bali 0.75-3.0 meter.

Terkait dengan kondisi cuaca dan aktifitas penyeberangan di Pelabuhan Padang Bai, tidak ada pejabat PT ASDP yang berhasil ditemui untuk dimintai konfirmasi, menurut salah satu staf di ASDP, Manager ASDP Padang Bai I Wayan Rosta bersama seluruh supervisinya tengah mengikuti rapat di kantor ASDP Pelabuhan Lembar.

Lalu Yuda, salah seorang petugas dari Balai Pengelolaan Transpostasi Darat (BPTD) Provinsi Bali, menyebutkan jika sampai saat ini aktifitas penyeberangan Padang Bai-Lembar masih berjalan lancar dan tidak terkendala cuaca. “Cuaca masih landai dan penyeberangan masih lancar, kendati laporan angin memang cukup kencang ditengah,” ucap Lalu Yuda.

Sementara itu, sejumlah sopir truk yang ditemui koran ini mulai mengeluhkan buruknya pengaturan jadwal penyeberangan yang dikeluarkan oleh BPTD. Pasalnya sebagian besar dari para sopir truk tersebut mengaku harus antre lebih dari dua hari untuk bisa diseberangkan ke Pelabuhan Lembar. “Kami sudah dua hari antre di sini tapi sampai sekarang belum juga bisa nyeberang. Jangan tanya ke BPTD ya, mereka pasti bilang penyeberangan lancar, tanyanya ke kami para sopir sudah berapa hari kami tertahan di pelabuhan!” lontar Sahrul, dalah satu sopir truk barang asal Lombok.

Dia dan sopir truk lainnya mulai mengeluh kehabisan bekal, apalagi jadwal penyeberangan yang tidak jelas, mereka mengaku khawatir barang muatan mereka akan terlambat sampai di tujuan. “Dulu waktu jadwal penyeberangan diatur dan ditentukan oleh pihak ASDP gak ada sampai seperti ini karena selalu lancar! Tapi setelah jadwal penyeberangan diatur oleh BPTD malah seperti ini, dua hari lebih kami harus antre untuk menyebrang!” selorohnya, diamini oleh papra sopir lainnya yang duduk bergerombol didepan pintu masuk gedung kantor PT ASDP kemarin.

Salah satu petugas di pelabuhan yang tidak mau disebutkan namanya, mengakui jika antrean truk itu terjadi akibat keterlambatan kedatangan kapal dari Pelabuhan Lembar. “Kemungkinan penumpang dari Pelabuhan Lembar sepi sehingga kapal dari lembar terlambat sampai di Padang Bai,” ujarnya.