Jaga SDA, Ribuan Bambu Ditebar Sepajang DAS Sangsang | Bali Tribune
Diposting : 21 August 2017 20:00
redaksi - Bali Tribune
bambu
BAMBU – Penanaman bibit bambu di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Sangsang.

BALI TRIBUNE - Masyarakat di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) tukad Sangsang bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gianyar menanam 3030 bibit bambu jenis Tabah. Penanaman bambu bertujuan untuk menjadikan wilayah itu sebagai kerajinan bambu mandiri. Termasuk untuk sarana upacara dan keperluan masyarakat lainnya.

Kepala DLH Kabupaten Gianyar, Kujus Pawitra, Minggu (20/8), mengatakan, penanaman ini berlangsung di tiga lokasi sepanjang tukad Sangsang. Yakni, 1010 bibit ditanam di Desa Sidan, dan dua titik lainnya, 1010 bibit di tanam di banjar Kesian, Desa Lebih dan 1010 lagi ditanam wilayah paling hilir di Banjar/Desa Lebih, Kecamatan Gianyar. “Penanaman dilakukan di lahan milik desa pakraman dan ada di lahan milik warga,” ujar Kujus, usai penanaman kemarin.

Dijelaskan Kujus, dari sisi lingkungan hidup, penanaman ini bertujuan untuk konservasi sumber daya air ( SDA). “Untuk menjaga air. Sekaligus menjaga tanah supaya tidak longsor,” jelasnya. Tanaman bambu dipilih karena mudah ditanam dan bisa dimanfaatkan berbagai keperluan.

Apabila dipelihara dengan baik, maka tanaman bisa bertahan selama 40 tahun. “Bambu juga sudah akrab di masyarakat dengan fungsi multi guna. Apalagi di Bali selalu bersentuhan dengan bambu dalam kehidupan sosial,” terangnya.

Selain untuk keperluan di masyarakat, bambu ini juga memiliki rembung. “Rembung itu bambu muda bisa untuk sayur punya banyak kasiat,” jelasnya. Selanjutnya, setelah tiga tahun, bambu siap di panen. “Hasilnya ini memang untuk diberikan ke masyarakat. Desa yang dilalui sudah sepakat dan rembuk soal pemanfaatan bambu ini,” tukasnya.

Sementara itu, disela penanaman bambu, Perbekel Sidan, Made Sukra Suyasa,  mengaku di daerahnya cocok ditanami bambu karena banyak lembah. “Di Sidan memang ada kerajinan bambu, belum banyak, tapi ini jadi kerajinan rumahan,” ujarnya.

Dengan adanya tanaman bambu di sungai Sangsang di Sidan, maka bisa meningkatkan produksi kerajinan bambu lebih  banyak lagi. “Selama ini kami kan memperoleh dari luar Gianyar. Kalau sudah punya jadi lebih baik,” jelasnya.

Diyambahkan oleh Kelian Aadat Kesian, Desa Lebih, Wayan Kader, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah. “Kehidupan adat di Kesian, selalu membutuhkan bambu, terutama saat upacara ngaben, piodalan, penjor setiap Galungan. Bambu juga manfaatkan untuk membuat kubu ternak,” tukasnya.