Jaga Stabilitas Sistem Keuangan, BI: Komunikasi Adalah Hal Yang Penting | Bali Tribune
Diposting : 21 November 2017 20:58
Arief Wibisono - Bali Tribune
narasumber
PELATIHAN - BI menyelenggarakan Pelatihan Wartawan Daerah 2017 dengan tema Pengendalian Inflasi Daerah untuk Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat. Kepala Departemen Manajemen Strategi dan Tata Kelola BI, Dyah Nastiti (ketiga dari kiri) beserta para narasumber.

BALI TRIBUNE - Dalam rangka menjalankan fungsi sebagai otoritas moneter, sistem pembayaran serta menjaga stabilitas sistem keuangan, Bank Indonesia (BI) memandang komunikasi merupakan hal yang penting agar kebijakan dapat diterima oleh berbagai pihak terkait.

Komunikasi yang lancar, efektif, dan efisien akan membuat transmisi kebijakan BI dapat diterima industri, pelaku usaha dan masyarakat secara cepat dan tepat sasaran, termasuk dalam mengendalikan ekspektasi inflasi. “Untuk itu, dibutuhkan peran serta dari media massa sebagai institusi yang memiliki tugas untuk menyebarkan berita dan informasi yang objektif dan bermanfaat bagi masyarakat. Sebagai salah satu pilar demokrasi, media massa juga memiliki peran untuk mengawal kebijakan yang dikeluarkan oleh otoritas,” ucap Kepala Departemen Komunikasi BI, Agusman, Senin (20/11).

Hal itu dikatakannya di sela-sela pembukaan Pelatihan Wartawan Daerah - Bank Indonesia di Jakarta. “Karena peran media massa yang sangat besar tersebut, BI memandang penting untuk meningkatkan pemahaman wartawan media massa secara rutin, terutama terhadap fungsi Bank Sentral dalam kebijakan moneter, sistem pembayaran, dan stabilitas sistem keuangan. Salah satu bentuk nyata dari niat tersebut adalah penyelenggaraan Pelatihan Wartawan Daerah 2017 dengan tema Pengendalian Inflasi Daerah Untuk Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat,” ujarnya.

Dikatakan kegiatan ini merupakan kali kedua BI menyelenggarakan pelatihan wartawan daerah secara bersama-sama di Jakarta, setelah sebelumnya dilakukan oleh masing masing Kantor Perwakilan BI. “580 peserta pelatihan ini merupakan wartawan media massa yang berasal dari 34 provinsi dan menjadi stakeholder dari 46 Kantor Perwakilan BI,” ucap Agusman. Sementara, Kepala Departemen Manajemen Strategi dan Tata Kelola BI, Dyah Nastiti, menjelaskan, kegiatan ini bisa menjadi ajang sharing, serta pembelajaran yang bermanfaat bagi masyarakat.

Dia mengatakan, masyarakat Indonesia berdasarkan data BPS, 85 persen di bawah 39 tahun. Untuk itu, diperlukan cara komunikasi yang berbeda dengan generasi sebelumnya. “Mereka ini generasi milenial. Lahir di era digital, terbiasa multitasking yang berakibat daya konsentrasi menurun sekitar 50 persen. Ada tantangan tersendiri untuk menangkap pembaca di Indonesia di bawah gempuran media sosial yang lebih disukai oleh generasi milenial. Pelatihan dipandu Pemimpin Redaksi Investor Daily, Suara Pembaharuan, dan Beritasatu.com,Primus Dorimulu, dengan narasumber antara lain Direktur Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Yoga Affandi; Deputi Bidang Kordinasi Makro dan Keuangan, Iskandar Simorangkir; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; serta pengamat ekonomi, Samuel Sekuritas Lana Soelistyoningsih.