Jalan Tertutup Longsor, Warga Beraktivitas lewat Danau | Bali Tribune
Diposting : 19 January 2019 22:56
Agung Samudra - Bali Tribune
LEWAT DANAU - Tim gabungan membantu masyarakat menyeberang danau, pascalongsor yang menutup akses jalan Desa Buahan-Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani. Insert: Tebing longsor menutup jalan.
 
BALI TRIBUNE - Longsornya tebing Bukit Abang, Kecamatan  Kintamani mengakibatkan akses jalan menuju Desa Abang Batu Dingding dan Desa Trunyan  tertutup. Untuk beraktivitas,  warga menggunakan transportasi danau.
 
Tak saja mengganggu warga beraktivitas, longsornya bukit itu juga mengakibatkan puluhan siswa dari Desa Batu Dingding dan Desa Trunyan memilih meliburkan diri. Upaya evakuasi longsoran terus dilakukan tim gabungan BPBD Bali, BPBD Karangasem dan Dinas Pekerjaan Umum Bangli. Sementara Dinas Perhubungan Bangli menyiapkan 10 armada boat untuk mengangkut warga.
 
 Perbekel Abang Batu Dingding, I Made Diksa mengatakan longsor sudah beberapa kali terjadi sejak awal tahun 2019. Untuk bencana kali ini paling parah, dimana  pangjang tebing bukit yang longsor  sekitar 60 meter dengan ketinggian hampir 7,5 meter. ”Kondisi tanah memang labil dan tidak menutup kemungkinan longsor bisa terjadi lagi,” ungkapnya,Jumat (18/1).
 
Diksa mengatakan, untuk proses evakuasi minimal membutuhkan waktu 3 hari, jika cuaca buruk maka evakuasi lebih lama lagi. Diksa menyebutkan, pihaknya juga meminta bantuan pawang hujan. “Kami minta bantuan pawang hujan agar proses evakuasi berjalan lancar, jika hujan evakuasi dihentikan karena tanah masih labil dan rawan longsor,“ ungkapnya.
 
Menurutnya,  akibat kejadian tersebut banyak siswa maupun pegawai libur. “Siswa SMP, SMA, perguruan tinggi libur sementara. Untuk siswa kebanyakan  sekolah SMP dan SMA  di Kintamani. Tidak hanya siswa, pegawai pun ada yang libur,” sebutnya dan mengaku sudah menyampaikan hal tersebut ke pihak sekolah agar ada permakluman.
 
Secara terpisah Kepala SMPN 1 Kintamani, I Wayan Ariana membenarkan jika siswa asal Desa Trunyan dan sekitarnya untuk sementara tidak hadir. Setidaknya ada 12 orang siswa yang harus libur akibat bencana ini. “Kami sudah sampaikan kepada guru di sekolah agar bisa memberikan toleransi bagi siswa-siswi ini,” jelasnya.
 
Ditanya terkait adanya batas waktu dispensasi, ia mengatakan jika situasi belum kondusif dispensasi tersebut masih berlaku. Pihaknya juga tidak bisa memaksakan, tetap harus berdasarkan pertimbangan manusiawi.
 
Kasi Kedaruratan BPBD Bali, I Komang Kusuma Adi didampingi Kasi Kedaruratan BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa mengatakan proses evakuasi dimulai Jumat (18/1) sekitar pukul 10.30 Wita. Adapun untuk proses evakuasi hanya menurunkan satu alat berat jenis loeder “Kondisi jalan yang sempit tidak bisa menurunkan tambahan  alat berat,” imbuhnya.
 
Sekretaris Dinas PU Bangli, I Made Some mengungkapkan  tertutupnya akses jalan mengakibatkan  alat berat jenis escavator yang diturunkan empat hari lalu untuk membersihkan material longsor di Dusun Cemara Landung, Desa Trunyan masih tertahan di lokasi .Alat berat baru bisa kembali setelah ruas jalan di Desa Buahan normal.
 
 Sementara Kepala Dinas Perhubungan Bangli, Gede Artha mengatakan dalam kondisi darurat seperti ini  pihaknya menyiapkan 10 unit boat, yang diposisikan di Desa Trunyan sebanyak 5 unit dan 5 unit lagi di perbatasan Desa Buahan dan Abang Batu Dingding, dekat lokasi longsor. “Sejak Kamis malam sudah kami siagakan.Sesuai arahan Bapak Bupati I Made Gianyar  untuk pelayanan warga tidak dipungut biaya,” ungkapnya.
 
Jumat pagi sekitar pukul 05.00 Wita, kata dia, armada boat sudah mulai beraktivitas mengangkut warga. Selain itu boat juga mengangkut barang-barang milik warga. “Banyak yang mau menjual hasil pertanian seperti cabai dan komoditi tersebut kami juga angkut,” sebutnya.