Jalur Kemoning-Nangka Terputus | Bali Tribune
Diposting : 27 February 2019 19:18
Redaksi - Bali Tribune
Bali Tribune/ TERPUTUS - Jalan di Dusun kemoning, Desa Nangka, Bebandem, putus akibat terjangan banjir lahar hujan beberapa pekan lalu.
Bali Tribune, Amlapura - Aktivitas warga Banjar Kemoning, Desa Nangka, Kecamatan Bebandem Karangasem masih belum normal pascabanjir lahar yang menerpa wilayah tersebut. Akses jalan penghubung ke sejumlah dusun terganggu, setelah terputus akibat terjangan banjir lahar hujan.
 
Akses jalan yang dilewati aliran Tukad Taksu yang merupakan hulu Sungai Mbah Api, sungai yang sejak letusan Gunung Agung tahun 1963 lalu itu menjadi aliran lahar itu hancur, sehingga tidak bisa dilewati warga.
 
Pantauan koran ini, Selasa (26/2), banyak bebatuan besar memenuhi akses jalan terputus tersebut, kendati memang sebelumnya warga setempat sudah bergotong royong membuka jalan, namun upaya tersebut tidak maksimal dan akes jalan terputus hanya bisa dilalui sepeda motor dan pejalan kaki.
 
“Jalan ini putus waktu blabar (banjir besar,red) belum lama ini. Warga di sini saat itu banyak yang mengungsi karena takut,” ungkap I Wayan Tunas, salah satu warga Banjar Kemoning. Dan, sejak itu, kata Tunas sama sekali belum ada upaya pemerintah memperbaiki akses jalan yang putus tersebut.
 
Dari pantauan, memang beton badan jalan yang kokoh yang melintasi aliran sungai tersebut sudah hanyut dan hancur. Bahkan bendungan atau cekdam sudah mengalami kerusakan yang cukup parah dan bisa jebol kapan saja jika diterjang banjir besar.
 
Selain merupakan akses ekonomi, akses jalan ini merupakan satu-satunya jalan setiap hari dilewati siswa di dusun ini menuju sekolah mereka.
 
“Kalau pas musim hujan, siswa terpaksa harus diliburkan oleh orang tua mereka, karena khawatir terjadi banjir besar dan membahayakan anak mereka,” ungkap Made Junita, salah satu warga Banjar Butus yang kebetulan melintas dan menyapa awak media kemarin.  
 
Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi dan tidak membahayakan warga utamanya para siswa, dia dan warga lainnya memohon kepada Pememrintah dalam hal ini Balai Sungai untuk membangun jembatan permanen di akses jalan yang melintasi Tukad Taksu tersebut.