Jalur Menuju Pelabuhan Dipasangi Water Barrier dan Tenda Peneduh | Bali Tribune
Diposting : 17 June 2017 15:49
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
antrean
DIPASANG - Mengantisipasi mengularnya antrean, ratusan water barrier dipasang sepanjang tiga kilometer di jalur menuju Pelabuhan Gilimanuk.

BALI TRIBUNE - Persiapan menyambut arus mudik menjelang Lebaran telah dimatangkan. Selain sejumlah Pos Pengamanan, Pos Pelayanan dan Pos Terpadu yang telah dibangun di sejumlah titik sepanjang ruas Jalan Nasional Denpasar-Gilimanuk, hingga Jumat (16/6) telah dilakukan pengaturan jalur menuju pelabuhan.

Pengaturan jalur dilakukan mulai dari pemasangan barrier hingga pembangunan tenda untuk mengatisipasi penumpukan akibat antrean panjang pemudik yang akan menyeberang ke Jawa saat puncak arus mudik yang diprediksi akan berlangsung pada H-3 dan H-2 Lebaran pekan depan.

Di sepanjang tiga kilometer jalur menuju Pelabuhan Penyeberang Gilimanuk kini telah dipasang water barrier oleh jajaran Satlantas Polres Jembrana. Data dari Sat Lantas Polres Jembrana pada Jumat kemarin tercatat sebanyak 400 unit jalur berupa water barrier dipasang hingga Pos 1 Pengamaman Pintu Keluar Bali di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk. Ratusan water barrier yang sudah mulai dipasang dari pertigaan Cekik, Keluarhan Gilimanuk sejak Kamis (15/6) selain difungsikan sebagai pemecah arus kendaraan yang datang dari dua arah baik itu kendaraan yang datang dari arah timur (Denpasar) menuju Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk maupun kendaraan yang datang dari Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk menuju arah timur (Denpasar) juga untuk menertibakan antrean pemudik yang akan memasuki toll gate Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk.

Berbagai skenario juga telah dipersiapakan untuk mengantisipasi antrian panjang akibat membludaknya pemudik yang akan meninggalkan Bali pada puncak arus mudik pekan depan. Kasat lantas Polres Jembrana, AKP I Nyoman Sukadana dikonfirmasi Jumat kemarin mengakui pihaknya nantinya akan melakukan rekayasa arus lalu lintas saat berlangsungnya arus mudik lebaran pekan depan. Rekaya arus lalu lintas itu menurutnya dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan akibat mengularnya antrian kendaraan menuju pelabuhan dan mengurangi kemacetan.

Dikatakannya, pembatas jalur berupa water barrier yang dipasang dijalur utama menuju Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk adalah untuk memecah kendaraan berupa sepeda motor, mini bus serta kendaraan truck dan bus. Apabila terjadi lonjakan lonjakan jumlah pemudik maka menurutnya empat gang dikawasan pemukiman warga di Kelurahan Gilimanuk yang terletak disisi selatan Jalur Nasional Denpasar-Gilimanuk akan dijadikan sebagai penampungan. Kendaraan pribadi akan dialihakan menuju keempat gang tersebut apibila nantinya terjadi antrean panjang dan penumpukan kendaran. Sedangkan kendaraan roda dua serta bus akan tetap melintas dijalur utama. Sementara arus kendaraan yang keluar pelabuhan akan dilihkan melalui gang-gang diutara jalur utama dari Terminal Penumpang Gilimanuk menuju pertigaan Pura Dalem Gilimanuk.

Nantinya di jalur utama akan berlaku tiga lajur yang telah dibatasi water barrier masing-masing untuk truck, sepeda motor dan lajur ketiga untuk kendaraan pribadi. Pihaknya berharap dengan dipasangnya water barrier itu kemacetan saat berlangsungnya arus mudik khususnya kendaraan pemudik yang akan menuju Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk dan Kendaraan yang masuk Bali bisa dihindari.

Selain pemasangan ratusan water barrier itu, memasuki H-10 Lebaran pihak pengelola Pelabuhan Penyeberangan Giluimanuk sudah mulai memasang tenda peneduh di dalam pelabuhan maupun di jalur antrean diluar pelabuhan. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memasang tenda peneduh sepanjang 1 km itu untuk memberikan kenyamanan bagi pemudik bersepeda motor. Ditenda itu nantinya akan dibagi menjadi beberapa jalur antrean sepeda motor yang akan naik kapal mulai dari pos 1 atau tempat pemeriksaan kedaraan sampai di pertigaan terminal maneuver atau sekitar 500 meter.

Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry unit pelabuhan Gilimanuk Heru Wahyono mengatakan untuk arus mudik mulai H-10 sudah mulai menetas terutama untuk mobil. Dimana pada H-10 tercatat ada 4068 unit mobil yang menyebrang ke Jawa atau naik 13 persen dari hari yang sama di tahun lalu yakni 3606 unit. Menurutnya akan ada peningkatan jumlah pemudik yang menggunakan mobil.