BALI TRIBUNE - Memastikan Pilkada serentak 2018 berjalan lancar dan kondusif, Polda Bali menggelar simakrama dengan tokoh masyarakat Gianyar di Balai Budaya Gianyar, Kamis (8/3). Sejumlah potensi gangguan kantibmas terungkap dan akan menjadi acuan langkah antisipasi aparat kepolisian. Termasuk pula pemetaan wilayah rawan konflik yang ada di masing-maisng daerah.
Simakrman melibatkan ratusan tokoh masyarakat yang terdiri dari unsur adat, tokoh lintas agama, pimpinan adat hingga palingsir puri. Pada kesempatan itu, Kapolda Bali melalui Waka Polda Bali Brigjen Pol Gede Alit Widana, mengungkapkan, simakrama dilaksanakan untuk membangun sinergitas berbagai komponen. “Kegiatan ini serangkaian kantibmas pelaksanaan Pilkada Serentak 2018,” ungkap mantan Kapolres Gianyar ini.
Acara ini melibatkan empat pembicara dari KPUD, Panwaslu, PHDI dan MUDP Bali untuk memberikan arahan. Dari sesi tanya jawab, sejumlah potensi konflik pun terungkap dan dikhawatirkan oleh masyarakat Gianyar. Terungkap, sejumlah kerawanan dan pelanggaran muli drai isu money politik, gesekan adat, kampanye hitam di media sosial hingga penodaan simbol-simbol agama.
Dari hasil pemetaan aparat keamanan disebutkan, hingga kini belum ada kasus mencolok yang berpotensi menganggu kamtibmas. namun pihaknya akan terus melakukan monitoring serta membangun komunikasi dengan berbagai komponen untuk melakukan langkah-langkah antisipasi.