Jelang Angkutan Lebaran 2018, Kerusakan Jalan Nasional Dikeluhkan Pengendara | Bali Tribune
Diposting : 11 May 2018 21:21
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
aspal
PERBAIKAN – Aktifitas perbaikan ruas jalan nasional Denpasar-Gilimanuk diharapkan bisa dimaksimalkan sebelum angkutan lebaran dimulai.

BALI TRIBUNE - Kendati pengerjaan perbaikan jalan nasional Denpasar-Gilimanuk dikebut menjelang angkutan lebaran, namun sebulan sebelum arus mudik, kerusakan masih tampak di sejumlah titik sepanjang ruas jalan lintas pulau ini, masih ditemui badan jalan dengan lapisan aspalnya yang berlubang dan bergelombang.

Kondisi jalan yang membahayakan bagi pengguna jalan ini dikeluhkan pengedara yang melintas di jalur menuju Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk tersebut. Sejumlah pengendara mengaku, dengan kondisi jalan yang berlobang dan bergelombang tersebut sangat menghambat perjalanan. Selain harus ekstra hati-hati saat melintas terutama saat malam hari, kondisi jalan yang selama ini kerusakannya ditambal sulam itu sangat berpotensi membahayakan pengendara.

Salah satu titik kerusakan jalan nasional Denpasar-Gilimanuk dan sudah sering dikeluhkan oleh pengendara maupun warga sekitar adalah pada ruas jalan yang melalui wilayah Klatakan, Desa Melaya. Tampak sejumlah lobang menganga yang lumayan dalam di atas badan jalan yang lokasi tidak jauh dari lokasi perbaikan yang telah dilakukan rekanan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII tersebut. Menurut warga, lubang aspal jalan tersebut cukup dalam dan tidak sedikit menyebabkan para pengendara motor kecelakaan akibar terpeleset dan hilang keseimbangan. 

Salah seorang pengendara motor yang sempat mengalami kecelakaan akibat jalan yang rusak diruas jalan di wilayah Klatakan, Putu Ari, asal Desa Tegalbadeng Barat, Negara mengaku lubang yang cukup dalam dan aspal jalan yang bergelombang menyebabkan jalan sulit untuk dilalui oleh pengendara sedangkan arus lalulintas di jalur nasional itu setiap harinya sangat padat. “Lubang jalannya tidak kelihatan sehingga jadi terkejut dan kepeleset. Jadi jatuh," ungkapnya, Kamis (10/5) sore. Ia berharap jalan yang rusak ditangani dengan segera karena di wilayah itu gelap dan berbahaya.

Warga sekitar juga berharap penambalan jalan yang dilakukan bisa lebih maksimal sehingga akses jalan nasional tidak mudah cepat rusak. "Jangan seperti tahun sebelumnya. Cuma ditembel tapi kerusakan cepat muncul pada bagian tembelen jalan, yang sudah sempat diperbaiki," ungkap Wiryawan, warga Melaya.

Kerusakan jalan menuju pelabuhan di wilayah Kelatakan hingga memasuki Taman Nasional Bali Barat (TNBB) tersebut merupakan salah satu titik jalur mudir dari 1,6 km panjang jalur arus mudik yang mengalami kerusakan.  Dari  catatan 70 kilometer jalan nasional atau jalur mudik dari perbatasan Kabupaten Tabanan dan Jembrana hingga pelabuhan Gilimanuk terdapat lebih dari 5 km kondisinya rusak parah dan tersebar di beberapa titik. Kerusakan mulai dari berlubang cukup dalam hingga bergelombang.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Wilayah 03, Ruas Cekik-Batas Kota Tabanan pada Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII, Gede Agus Punarta, dikonfirmasi, Kamis kemarin, melalui ponselnya mengatakan terkait adanya keluhan warga mengenai kondisi jalan tersebut , pihaknya akan menutup terlebihdulu lubang pada aspal jalan tersebut. “Ya kami, akan tutup dulu lubang jalan itu,” jawabnya.