Jelang Hari Raya, Dinas PKP Pantau Daging Berformalin | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 19 December 2018 21:47
Agung Samudra - Bali Tribune
SAMPEL - Petugas Dinas PKP Bangli lakukan pengambilan sampel daging untuk mengecek penggunaan formalin pada daging di Pasar Kidul Bangli.
BALI TRIBUNE - Menjelang hari  raya Galungan, Natal dan Tahun Baru, dinas Pertanian Ketahanan Pangan (PKP) Bangli  melakukan sidak terhadap keberadaan daging berformalin. Sasaranya adalah pedagang ayam  dan babi di pasar. 
 
Hal tersebut diungkapkan Kabid Keswan Dinas PKP Bangli, drh Sri Rahayu, Selasa (18/12).Menurutnya, pemeriksaan terhadap daging dilakukan tiada lain untuk mengantisipasi penjuan daging yang tidak layak konsumsi ,apalagi  jelang hari raya kebutuhan akan daging  tentu meningkat “ Untuk kegiatan sidak daging berformalin memang rutin kami lakukan, kegiatan bertujuan  mengantisipasi penjulan daging  yang tidak higinis,”ujar Sr Rahayu
 
Kata Sri Rahayu untuk sidak daging berformalin petugas akan mengambil sampel daging yang dijula pedagang dan kemudian diuji menggunakan rapid test kit formalin. “Dari hasil test tidak ditemukan daging yang mengandung formalin,” ujarnya
 
Sementara jelang hari raya Galungan tepatnya pada hari penampahan Galungan yang identik dengan memotong babi petugas turun melakukan pengecekan babi yang akan dipotong. Pengecekan lewat  dua tahap yakni pemeriksaan antemortem yaitu pemeriksaan fisik luar babi  yang belum dipotong dan postmortem yakni pemeriksaan bagian dalam babi setelah dipotong.
 
Babi yang sehat secara klinis jatung dan paru- paru normal serta mata dan hidung juga normal. Untuk pemeriksaan postmortem dengan cara memeriksaan bagian dalam yakni hati, jantung, paru-paru,limpa dan bagian organ dalam lainya. “Jika ditemukan kelainan-kelainan dan ditemukan cacing hati maka daging tersebut layak disingkirkan,” tegas Sri Rahayu.
 
Untuk pemeriksaan babi yang akan dipotong melibatkan petugas ditiap- tiap UPTD. Petugas akan melakukan pemantauan dilokasi pemotong/kelompok-kelompok warga. “Pengambilan sampel dilakukan secara acak,” imbuhnya.