Jelang IMF 2018, Kapal-Kapal cruises Besar Bisa Sandar di Pelabuhan Benoa | Bali Tribune
Diposting : 29 December 2017 21:35
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Benoa
Cruises besar ditargetkan sudah bisa berlabuh di Bali sebelum IMF 2018.

BALI TRIBUNE - Jelang hajatan Annual Meeting IMF-World Bank yang akan berlangsung di Nusa Dua, Badung pada Oktober 2018 mendatang. Pelindo III Benoa mulai bernenah untuk memoles Pelabuhan Benoa, Denpasar.


Persiapan yang dilakukan di Pelabuhan Benoa ini untuk mengantisipasi jika ada delegasi yang datang menggunakan kapal pesiar (cruises).


Dikatakan General Manager Pelindo III Pelabuhan Benoa, I Wayan Eka Saputra pengerjaan perluasan terminal penumpang dan penambahan fasilitas Pelabuhan Benoa tersebut akan dilakukan selama kurang lebih 8-9 bulan. Pihaknya menargetkan sebelum pelaksanaan IMF proses pengerjaan sudah selesai pada September 2018.


"Persiapan IMF kita lakukan perluasan terminal penumpang dan mempercantik Pelabuhan Benoa diberikan khas tersendiri seperti di bandara. Sekarang proses lelang (tender proyek), Januari 2018 selesai lelang, langsung pengerjaan," ungkapnya saat Media Gathering Pelindo III Pelabuhan Benoa di Denpasar, Kamis (28/12).


Melalui perluasan terminal ini dikatakan Saputra akan lebih banyak mampu menampung penumpang yakni hingga 4 ribu penumpang. Sebab saat ini terminal yang ada hanya mampu mengakomodir 1500 penumpang. Sehingga kedatangan kapal pesiar berukuran lebih panjang dengan kapasitas penumpang lebih banyak akan dapat terakomodir di pelabuhan setempat.


"Bisa saja delegasi IMF pakai cruises kemungkinan itu besar sekali. Makanya  perluasan dilakukan dua kali lipat dari yang ada sekarang. Kita harapkan bisa menampung penumpang lebih banyak lagi," ucap Saputra.


Sehingga lanjut dia mengatakan, dengan menambah panjang dermaga menjadi 340 meter tentunya kapal pesiar yang berbadan lebih panjang membawa 2.500 sampai 3.000 orang penumpang bisa langsung turun dan bersandar di Pelabuhan Benoa.


Pihaknya berharap dengan perluasan dan penambahan fasilitas yang diperlukan oleh pengguna jasa, kedepannya Pelabuhan Benoa dapat menjadi rumahnya cruises seperti di Singapore. "Sekarang ini terminal yang ada menampung 1.500 penumpang. Memang itu (perluasan dan penambahan fasilitas) yang kita persiapkan permintaan dari banyak destinasi dan cruises," ujarnya.


Terkait kedatangan kapal pesiar di Pelabuhan Benoa yang bersandar pada 2017 ini sebanyak 66 cruises sedangkan 3 cruises yang melakukan pembatalan kedatangan dikarenakan dampak erupsi Gunung Agung. Disebutkan Saputra untuk tahun 2018 sudah ada sekitar 70 cruises yang merencanakan kunjungannya di Pelabuhan Benoa. Dari jumlah itu sebagian cruises datangnya dari Eropa dengan rata-rata membawa minimal 500 penumpang. Banyaknya penumpang kata dia tergantung ukuran kapal pesiar yang akan berlabuh.


Saputra pun berharap IMF 2018 tersebut selain sebagai momentum yang tepat untuk meningkatkan fasilitas juga untuk mempromosikan Pelabuhan Benoa menjadi pelabuhan internasional. "Diprediksi IMF 2018 ada kenaikan cruises. Bahkan sampai tahun 2020 sudah ada cruises call/minta bersandar di Benoa," imbuhnya.