Jelang Pementasan Tari Rejang Renteng Massal, Gladi, Ratusan Ibu-ibu Ngigel Di Lapangan Sangsit | Bali Tribune
Diposting : 29 March 2019 23:46
I Wayan Sudarma - Bali Tribune
Bali Tribune/ Ratusan ibu-ibu asal berbagai desa di Kecamatan Sawan menari Tari Rejang Renteng saat gladi bersih di Lapangan Sangsit,Kamis (27/3) kemarin. Tampak, para anggota PKK Desa Giri Emas saat gladi tersebut.
balitribune.co.id | Singaraja - Serangkaian puncak perayaan HUT Kota Singaraja ke-415 pada, 30 Maret 2019 nanti, dipentaskan tarian Rejang Renteng secara massal. Rencananya, pementasan tarian tersebut melibatkan 7.200 orang penari asal desa dan kelurahan se-Buleleng.
 
Jelang pementasan, Pemerintah Kecamatan Sawan melaksanakan gladi bersih di lapangan Desa Sangsit, Kamis (28/3) kemarin. Hadir pada kegiatan dimaksud, Ketua TP PKK Kabupaten Buleleng, Ny. Aries Suradnyana didampingi Camat Sawan, I Gst.Ngr Suradnyana.
 
Dalam sambutannya, Ny. Aries Suradnyana menegaskan, pementasan Tari Rejang Renteng secara massal merupakan wujud persembahan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Ia menyebutkan, awalnya jumlah penari yang dilibatkan adalah 7.400 orang dengan rincian, masing-masing desa dan kelurahan di Buleleng menyertakan 50 orang perwakilannya.
 
Dikarenakan 4 dari 148 desa dan kelurahan di Buleleng tidak bisa menyertakan warganya maka, total penari yang dilibatkan saat pementasan Tari Rejang massal serangkaian Hut Kota Singaraja ke-415 adalah, 7.200 orang.
 
“Ada empat kelurahan yang tidak bisa ikut,” ucapnya sembari menyebutkan hal itu disebabkan minimnya umat Hindu di kelurahan dimaksud.
 
Sebagaimana penelusuran Koran ini, untuk kepentingan pementasan itu, masing-masing desa dan kelurahan di Buleleng menyertakan 50 orang penarinya. 
 
Demi keseragaman, semua penari mempergunakan busana berupa kebaya berwarna putih dengan selendang dan sarung berwarna kuning. Busana dimaksud diberikan kepada semua penari secara gratis.
 
Konon, pengadaan busana yang jika ditotal mencapai nilai ratusan juta tersebut bersumberkan APBD Buleleng.