Jembatan Kuning Runtuh, Siswa Kelimpungan ke Sekolah | Bali Tribune
Diposting : 19 October 2016 15:55
Ketut Sugiana - Bali Tribune
perahu
NAIK PERAHU - Pasca robohnya Jembatan Kuning, masyarakat dan siswa kembali naik perahu kecil untuk menyeberang.

Semarapura, Bali Tribune

Tragedi runtuhnya Jembatan Kuning rupanya membuat perekonomian masyarakat di dua pulau Ceningan maupun  pulau Lembongan bagaikan diputar ke arah sebelumnya dimana masyarakat kembali memakai jasa transportasi  ke jalur tradisional memakai perahu perahu kecil. Otomatis roda cepat perputaran ekonomi di kedua pulau tersebut terancam stagnant cenderung melambat.

Dari pantauan wartawan di lokasi TKP bencana Jembatan Kuning tersebut putus tampak sekali perekonomian masyarakat mendadak melambat. Hal tersebut tampak dengan kembali lalulalangnya perahu perahu kecil yang menyeberangkan penduduk dan sudah barang tentu waktu yang berharga dimiliki masyarakatnya harus rela antre berjam jam hanya untuk menyebrang ke ceningan maupun ke Lembongan.

Menyikapi kondisi masyarakat pasca Jembatan Kuning  itu terputus, Bupati Suwirta secara cepat mengambil langkah-langkah dengan memberikan layanan utama kepada para siswa yang sehari-harinya harus melewati jembatan dan kini disiapkan perahu gratis untuk menyeberangkan mereka. Bupati Suwirta juga memerintahkan Sekda Drs Gde Putu Winastra untuk mengambil langkah cepat guna menangani persoalan tersebut.

Sekda Drs Gde Putu Winastra langsung mengambil langkah dengan memimpin rapat instansi terkait seperti Disdikpora dan Perhubungan. “Kita sudah perintahkan Kadisdikpora Klungkung Drs Nyoman Mudarta untuk turun memantau kondisi siswa setempat yang menyebrang ke lembongan untuk belajar,” ujarnya.

Terkait instruksi Bupati Suwirta agar menggratiskan penyeberangan dengan perahu bagi siswa setempat, Winastra memastikan hal tersebut sudah ditindaklanjuti dengan langkah tanggap darurat dengan menggratiskan perahu mengangkut siswa selama seminggu. “Ya kita programkan tanggap darurat pengangkutan sampan gratis bagi siswa seminggu dan usai seminggu kita lanjutkan seminggu berikutnya sampai persoalan transportasi siswa tersebut tertangani dengan baik,” tegas Winastra.

Berkaitan dengan pernyataan Wagub Sudikerta yang menyatakan bakal menggelontorkan dana sebesar 45 M, dinilai Perbekel Lembongan Gde Arjaya masih sangat kurang. Karena menurutnya dana untuk membangun permanen Jembatan Kuning tersebut diperkirakan bakal menghabiskan dana sebesar 60 M. ”Kita berharap Jembatan Kuning yang sudah menjadi ikon wisata Bali ini bisa segera dibangun kembali dengan membuat yang lebih permanen dan bisa dilalui kendaraan roda empat. Paling lambat 2017 pembangunanya bisa kelar,” ujar Gde Arjaya. 

Kadis PU Provinsi Bali Nyoman Astawa Riyadi  menyikapi runtuhnya jembatan Kuning tersebut berjanji akan bergerak cepat untuk  berkordinasi dengan pusat lewat balai jalan di surabaya. Dirinya berjanji akan bersama sama bupati menghadap kepusat untuk memastikan segera dibangunnya jembatan Kuning ini.

Sementara itu warga Ceningan Made Suata dan Pak Wayan Ardika minta agar jembatan kuning ini segera diperbaiki. "Kalau diperbaiki kami minta yang permanen agar bisa dimanfaatkan secara penuh oleh masyarakat," ujar Made Suata.

Warga masih ingat janji Gubernur Pastika akan segera memperbaiki  dan membangun jembatan penghubung yang lebih besar yang bisa dilalui oleh kendaraan bermotor roda empat, namun nyatanya sampai sekarang belum ada realisasi.