Jenazah Kopilot Dimonim Air Tiba di Bali Hari Ini | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 28 Maret 2024
Diposting : 14 August 2018 14:29
Redaksi - Bali Tribune
Tampak salah seorang keluarga almarhum I Wayan Sugiarta menunjukkan foto almarhum.
BALI TRIBUNE - Kecelakaan pesawat Dimonim Air yang menewaskan pilot dan kopilot serta enam penumpang, di Pegunungan Bintang, Papua, pada Minggu (12/8) lalu, menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban. tak terkecuali bagi keluarga almarhum I Wayan Sugiarta, kopilot yang menerbangkan pesawat naas tersebut.
Kabar kematian kopilot lulusan Sekolah Penerbang Juanda Surabaya itu sendiri bahkan membuat ibundanya, Ni Kadek Nyampuh Marheni harus dilarikan ke RS Prima Medika, Denpasar, karena shok berat setelah mendapatkan kabar musibah yang menimpa anaknya itu. 
 
Koran ini yang bertandang ke rumah duka keluarga almarhum, Senin (13/8), melihat berbagai persiapan tengah dilakukan pihak keluarga almarhum, di antaranya menyiapkan bale persemayaman jenazah almarhum ketika tiba nanti.
 
"Rencananya jenazah almarhum akan tiba Selasa (14/8). Rencananya sih Senin hari ini (kemarin,red),  tapi karena cuaca di Papua buruk sehingga penerbangannya ditunda," ungkap Ni Wayan Suparni, bibi almarhum di rumah duka, kemarin. 
 
Disebutkannya, almarhum Wayan Sugiarta terakhir pulang pada bulan Juli 2018 lalu untuk menghadiri upacara ngaben neneknya. Saat itu almarhum berada di rumah di kampung halamannya, di Banjar Pande Besi, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem cukup lama yakni sekitar 10 hari.
 
Almarhum, lanjut dia, kemudian pamit untuk menjalankan tugasnya sebagai pilot, sebelum akhirnya kabar mengejutkan diterima pihak keluarga.
 
"Kami awalnya hanya dapat informasi jika pesawat yang diterbangkan almarhum hilang kontak. Tapi kemudian pihak perusahaan mengabarkan jika almarhum telah ditemukan meninggal dunia. Itulah yang membuat ibunya shok dan dilarikan ke rumah sakit," ungkap Suparni.
 
 Wayan Sugiarta menjalani karirnya sebagai penerbang sejak 15 tahun lalu. Dia bergabung dengan PT. Martha Buana Abadi, perusahaan Dimonim Air. Almarhum saat kejadian kecelakaan terbang bersama pilot, Kapten Penerbang Lessie. Saat itu pesawat yang diterbangkannya itu lepas landas dari Bandara Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel, pada pukul13.50 Wita, dengan tujuan Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang dengan membawa 8 orang penumpang. Namun kemudian pesawat hilang kontak dengan air traffic controler.
 
Bangkai pesawat akhirnya ditemukan dalam keadaan hancur, dan almarhum bersama sang pilot dan penumpang lainnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, namun tim SAR berhasil menemukan satu orang bocah penumpang pesawat itu yang masih hidup dan mengalami patah tulang lengan.
 
 Almarhum, Kapten Penerbang, Wayan Sugiarta merupakan anak pertama dari pasangan  I Made Kariasa dan Ni Kadek Nyampuh Marheni. Almarhum menikah dengan Ni Komang Mahaeni dari Pemogan Denpasar dan sampai saat ini keduanya belum di karuniai anak. Sebelum bergabung dengan Dimonim Air, almarhum sempat bekerja di sejumlah perusahaan airlines.