Jokowi: Jangan Takut ke TPS, Tusuk Baju Putih | Bali Tribune
Diposting : 13 April 2019 17:51
Izarman - Bali Tribune
Bali Tribune/Massa yang memadati Stadion GBK saat kampanye akbar capres Jokowi-Ma'aruf, Sabtu (13/4/2019).

Balitribune.co.id | Jakarta - Capres 01 Joko Widodo (Jokowi) dalam kampanye terakhirnya di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (13/4/2019) sore meminta agar masyarakat tidak takut ke TPS 17 April 2019, dan tusuk calon berbaju putih. TNI – Polri menjamin keamanan seluruh pemilih di seluruh wilayah Indonesia.

Menurut Jokowi, Bangsa Indonesia, Rabu 17 April akan memberikan suara yang akan menentukan arah bangsa Indonesia lima tahun ke depan. Pilihlah pemimpin yang tahu kebutuhan rakyat. Pilihlah pemimpin yang datang dari rakyat. Pilihlah pemimpin yang menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi dan kelompok.

“Ajak semua saudara, keluarga datangi TPS. Untuk Indonesia maju, ayo pilih 01!” teriaknya disambut gemuruh puluhan ribu pendukungnya yang memadati stadion GBK.

Jokowi mengajak pendukungnya datang ke TPS dengan baju putih. Kalau ngak punya baju putih, gak apa-apa). “Mengapa pakai baju putih? Sebab yang mau dicoblos bajunya putih,” katanya.

Jokowi mengajak seluruh warga negara menggunakan hak pilihnya. Jangan ada yang takut ke TPS, karena TNI dan Polri akan menjaga keamanan seluruh pemilih.

Sebelumnya, dalam orasinya Jokowi mengatakan, Indonesia bangsa yang besar. Pemimpinnya harus harus tahu apa yang diinginkan rakyatnya.

“Itulah sebabnya saya turun langsung ke kampung, ke desa. Saya ingin mengecek program itu berjalan.

Jangan sampai ada program yang mangkrak di tengah jalan,” tegasnya.

Diuraikannya, angka kemiskinan di Indonesia berhasil diturunkan 1 digit, dulu 2 digit. Angka kemiskinan yang sebelumnya 5,9 persen turun menjadi 5,3 persen. Di tengah ekonomi global yang sulit, Indonesia pertumbuhan ekonominya masih di atas 5 persen.

“Hal ini harus kita syukuri. Kita harus bersyukur. Jangan sampai kita kufur nikmat,” tambahnya.

Jokowi optimis, lima tahun ke depan Indonesia akan lebih kuat ekonominya. Para petani, nelayan, guru, PNS, dokter, Polri, TNI, seniman, pelaku UMKM anak muda, ibu-ibu, bapak-bapak, kita harus pastikan hidup kita lebih baik 5 tahun ke depan.

“Kita tak ingin lagi ada rakyat yang ketinggalan. Setuju?” tanyanya yang disambut acungan jempol pendukungnya.

Menurut Jokowi, menakhodai kapal besar seperti negara Indonesia yang berpenduduk 269 juta jiwa tidaklah mudah. Membutuhkan pengalaman. Jokowi mengaku bersyukur memulai dari walikota (2 periode), gubernur DKI lalu naik menjadi presiden selama 4 tahun.

Pengalaman seperti ini sangat diperlukan. Itulah yang dinamakan dengan rekam jejak, pengalaman dan prestasinya seperti apa.

“Saya tidak punya beban masa lalu. Saya ulangi, saya tidak memiliki beban masa lalu. Tidak ada!” disambut Jokowi…Jokowi… oleh pendukungnya.

Jokowi kembali menegaskan, bahwa negara Indonesia tidak akan bubar. Kita sekarang ini sudah berada pada track yang benar. Memang benar ada kesulitan. Tapi itulah tantangan untuk maju. Jangan minta instan, tidak ada di negara sebesar Indonesia, segala sesuatu bisa instan.

“Kita harus optimis negara ini akan lebih maju!” tutupnya.

Di akhir orasinya, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada koalisi partai pendukung. Kemudian secara khusus mengundang Wakil Presiden Jusuf Kalla yang telah mendampinginya selama 4,5 tahun. Kampanye ditutup dengan doa oleh KH Ma’aruf Amin, dan salawat dipimpin Ustad Yusuf Mansyur. (*)