Kadin Bali: Erupsi Gunung Agung Pengaruhi Tujuh Sektor Usaha | Bali Tribune
Diposting : 4 December 2017 20:27
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
UMKM
AA Ngurah Alit Wiraputra

BALI TRIBUNE - Erupsi Gunung Agung telah mempengaruhi tujuh sektor usaha yaitu pariwisata, properti, jasa konstruksi, dan UMKM di Karangasem. Hal itu juga menyebabkan ketersediaan bahan pokok menjadi terbatas dengan harga yang melonjak dan berdampak pada pengangguran.

Demikian disampaikan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bali, AA Ngurah Alit Wiraputra di Denpasar, Minggu (3/12). Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Bali terkoreksi dengan adanya erupsi Gunung Agung. Bahkan erupsi Gunung Agung ini menyebabkan operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup sementara. Selama penutupan bandara kata dia, sangat mempengaruhi perekonomian Bali, terutama pariwisata.

“Karena erupsi ini orang yang datang berkurang. Akhir tahun biasanya high season, nanti kita akan lihat berapa persen berkurangnya kedatangan wisatawan di Bali akibat erupsi,” terang Alit. Selain pariwisata, erupsi Gunung Agung ini berpengaruh terhadap sektor properti dan jasa konstruksi pun menurun karena kurangnya pasokan material bangunan. Pihaknya berharap pemerintah memberikan tenggat waktu untuk jasa konstruksi menyelesaikan proyek-proyek pemerintah.

“Paling tidak, tidak ada denda lah. Karena selama erupsi ini material utama berkurang,” katanya. Dampak lainnya yaitu dikatakan Alit pada sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Karangasem khususnya. “Tentu akan terganggu, karena ketidakpastian pendapatan. Kebijakan keringanan cicilan sangat diharapkan. Hal itu pun telah dilakukan dengan memberikan waktu enam bulan untuk menunda kewajiban membayar bunga dan cicilan,” ujarnya.

Ditambahkan, waktu enam bulan itu sendiri tidaklah cukup karena sejatinyabutuh waktu satu tahun untuk memulihkan ekonomi para pelaku UMKM. Dia berharap dari sisi konsumsi masyarakat tidak terganggu, karena dikhawatirkan harga bahan baku barang pokok naik. Kenaikan ini akan memicu inflasi yang dapat menurunkan daya beli masyarakat. Maka dari itu pemerintah harus mengantisipasi terutama ketersediaan dan kestabilan harga 9 bahan pokok tersebut.

“Pemerintah harus menjamin sembilan bahan pokok harus selalu tersedia. Apakah datangkan produk-produk dari luar Bali dengan harga murah,” katanya. Pihaknya juga mengatakan, jika menurunnya kedatangan wisatawan ke Bali ini berkepanjangan maka akan berdampak pada pemutusan kerja bagi para pekerja harian. Pasalnya saat ini di Denpasar dan Badung banyak industri yang mempekerjakan pegawai harian.

Dikatakannya, para pekerja harian ini terancam kehilangan pekerjaan karena pihak industri sendiri sedang tidak membutuhkan tambahan tenaga kerja. Hal ini terjadi akibat kondisi perekonomian yang lesu karena pengaruh erupsi Gunung Agung tersebut. Untuk itu, pemerintah perlu turun tangan. Perlu ada solusi cepat dari instansi dan stakeholder terkait. Menurutnya, kalau tidak tersedia lapangan kerja maka angka pengangguran akan bertambah.