Kadin Bali Prediksi Event 2018 Picu Pertumbuhan Ekonomi | Bali Tribune
Diposting : 5 January 2018 21:46
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
pariwisata
Anak Agung Alit Wiraputra

BALI TRIBUNE - Dipilihnya Bali sebagai tuan rumah hajatan internasional pada 2018 yang melibatkan belasan ribu delegasi diperkirakan akan membawa efek positif terhadap perputaran ekonomi di Pulau Seribu Pura ini. Demikian disampaikan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali, Anak Agung Alit Wiraputra, di Denpasar, Kamis (4/1).

Menurutnya, selain event International Monetary Fund dan Bank Dunia (World Bank) atau IMF-WB 2018 yang diagendakan berlangsung pada Oktober 2018 mendatang di Nusa Dua, Badung, tahun ini pariwisata Bali akan terus tumbuh dengan dicabutnya larangan atau travel warning bagi warga Tiongkok bepergian ke Pulau Bali dikarenakan erupsi Gunung Agung.

Kadin pun optimis pariwisata Bali bisa tumbuh 13 hingga 15 persen. Di samping karena pertemuan internasional, Kadin Bali juga melihat pertumbuhan ekonomi Bali akan bersinar pada 2018 dengan adanya perhelatan politik pemilihan kepala daerah. Menurut Alit, pada tahun politik ini akan ada perputaran dana di masyarakat yang cukup besar.

Hal itu terlihat dari belanja pemerintah dan konsumsi masyarakat juga mendongkrak perekonomian daerah saat musim pilkada tersebut. Dampak positifnya ekonomi di Bali akan terbantu dengan adanya pilkada karena perputaran uang yang besar. “Panitia pelaksana pemilihan dan unsur kandidat akan banyak mencetak kebutuhan pilkada sehingga perputaran uang meningkat,” cetus Alit.

Dia mengaku optimis jika pertumbuhan ekonomi di Bali akan tumbuh positif di atas 6,5 persen pada 2018 dikarenakan sejumlah event tersebut. “Kegiatan skala dunia IMF-WB 2018 akan banyak mendatangkan wisatawan mancanegara seluruh dunia. Dengan ini secara tidak langsung membuat perekonomian Pulau Dewata menggeliat.

Sektor-sektor ekonomi seperti industri pariwisata, pertanian hingga perbankan akan tumbuh,” jelasnya. Kegiatan IMF-WB 2018 dengan alokasi dana mencapai Rp 800 miliar dan sebagian dana tersebut untuk membangun sejumlah proyek infrastruktur penunjang di antaranya jalan bawah tanah simpang Bandara Ngurah Rai hingga proyek tempat pembuangan akhir (TPA) di Suwung Denpasar.

“Selain dana yang sudah dialokasikan, dalam pertamuan tersebut ada sekitar 17 ribu delegasi yang direncanakan hadir mulai dari petinggi setingkat menteri keuangan, Gubernur BI serta pelaku industri perbankan serta keuangan,” terangnya. Pengeluaran delegasi tersebut diprediksi mencapai Rp 1,5 triliun. Momentum ini dapat mendongkrak sektor pariwisata.

Dengan adanya event tersebut masyarakat bisa memanfaatkan peluang besar yang ada ini, misalnya dengan menciptakan suvenir khas Bali yang berkualitas. Kadin berharap momentum ini akan menjadi pemacu ekonomi daerah setelah sektor pariwisata yang menjadi andalan Bali sempat anjlok seiring meningkatnya aktivitas Gunung Agung sejak September hingga akhir 2017.