Kandas Pemilu, Caleg Nasdem Petahana Diancam Dibunuh | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 25 April 2019 21:35
Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune/Suasana Rumah anggota DPRD Gianyar, Dewa Gede Mertajaya tampak terkunci rapat, di Banjar Siut, Desa Tulikup, Gianyar. (insert) Dewa Mertajaya

balitribune.co.id | Gianyar - Setelah dipastikan gagal untuk kembali menjadi anggota DPRD Periode 2019-2024, kenyamanan anggota DPRD Gianyar, I Dewa Gede Mertajaya, semakin terusik. Lantaran mendapat ancaman akan dibunuh  oleh seorang warga sekampungnya,  Kader Partai Nasdem inipun  melapor ke Polsek Kota Gianyar dan menempatkan orang-orang kepercayaannya untuk berjaga-jaga di kediamannya di Banjar Siyut, Desa Tulikup, Gianyar.

Pantauan Bali Tribune, Kamis (25/4)  kemarin  kediaman I Dewa Gede Mertajaya yang berlokasi di kawasan persawahan Pantai Siut, Desa Tulikup, Gianyar terkunci rapat.  Di dalam rumah juga tampak dijaga oleh orang kepercayaan. Penjagaan ketat dilakukan, setelah Dewa Mertajaya diancam dibunuh oleh seorang warga, dari Banjar Siut, Desa Tulikup.

Saat dihubungi via telpon, Dewa Mertajaya  mengakui  telah melaporkan pengancaman yang diterimanya. Disebutkan, ancaman  itu disampaikan  langsung oleh terlapor dengan inisial IGNS pada ibunya, I Gusti Made Rai (78).  “ Iya orang yang mengancam saya ini masih satu banjar dengan saya. Saya  tidak ada hubungan saudara atupun urusan apa dengan dia. Entah dia disuruh orang lain, saya tidak tahu,” ungkapnya Mertajaya yang sedang berada di luar kota itu.

Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, dirinya pun melaukan antisipasi dengan melapor ke Mapolsek untuk menjamin keamanan keluarganya. Karena ancaman itu  membuat keluarganya ketakutan. Bahkan  sejak itu,  ibu, istri dan tiga orang anaknya tidak berani keluar rumah. “ Kami was-was, karena memang terlapor ini  juga memiliki catatan kriminal di Kepolisian.  Selain anggota ormas, juga pernah terlibat penyalahgunaan Narkotika, ” terangnya.

I Gede Arya, salah seorang kepercayaan Dewa Mertajaya yang menjaga rumah itu mengatakan, sejak adanya pengancaman tersebut, penjagaan dilakukan sangat ketat. Dalam sehari ada tiga orang yang melakukan penjagaan. Pagi sampai malam hari dijaga satu orang, dan dari malam sampai pagi dijaga dua orang. Ketiganya merupakan orang kepercayaan. “Hingga saat ini tidak ada hal yang tak diinginkan. Tapi kami tetap melakukan penjagaan ketat,” ujarnya.

Secara terpisah, Kapolsek Gianyar, Kompol Ketut Suastika mengatakan, pihaknya belum melakukan penahanan terhadap terduga pelaku pengancaman.  Pihak kini masih  memeriksa saksi-saksi. Pihaknya juga belum  menugaskan secara khusus kepada bawahannya untuk menjaga kediaman pelapor.  Disebutkan, laporan yang kami diterimanya itu, sujatinya tidaklah mencolok dan tidak segawat informasi yang diterima awak media. “ Kami baru memeriksa tiga orang dari  keluarga pelapor.  Kami masih membutuhkan keterangan saksi lainnya,” terangnya singkat. ata