Kantor Lurah Masih Tutup saat Disidak | Bali Tribune
Diposting : 8 August 2017 18:11
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
SIDAK
SIDAK - Bupati yang gerah saat sidak Kantor Lurah Sangkaragung meminta Inspektorat turun mengawasi aparatur di kelurahan.

BALI TRIBUNE - Kinerja dan disiplin aparatur di tingkat desa/kelurahan kembali menjadi sorotan. Bahkan persoalan ini menjadi temuan langsung Bupati Jembrana I Putu Artha saat melakukan sidak ke kantor-kantor desa dan kelurahan. Seperti yang terjadi di Kantor Lurah Sangkaragung, Jembrana, Senin 

Bupati Artha yang datang secara mendadak pagi hari bersama sejumlah pejabat pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Jembrana ke kantor lurah di wilayah sentra tenun songket tersebut  merasa kecewa dan gerah dengan kinerja jajaran pelayan masyarakat ditingkat bawah itu. Bupati Artha yang datang pada saat jam masuk kantor justru dibuat kecewa lantaran tidak satupun petugas aparatur kelurahan yang ditemui dikantor saat jam kerja. Bahkan ia merasa geram setelah menjumpai seorang lansia yang telah satu jam menunggu petugas untuk bisa mengambil beras sejatra (rastra) yang akan dimasaknya hari itu.

Bupati Artha yang membuka pintu kantor lurah itu  langsung mengambilkan kursi kakek yang ditemuinya duduk di bawah itu. Ia bersama pejabat yang mendapinginya sempat mengobrol cukup lama dengan kakek yang membawa sepeda ontel itu hingga lurah dan beberapa orang pegawai kelurahan tiba setelah dihubungi oleh salah satu staf Pemkab Jembrana.

"Kok begini kantor kelurahan, masa sampai siang tidak ada pegawai datang. Kasihan kakek tua menunggu petugas hanya untuk mengambil raskin. Mana duduk di bawah dan bawa sepeda gayung. Berasnya mau di masak sekarang lho," kata Artha kepada Petugas Kelurahan setempat.

Atas temuannya tersebut, politisi asal Melaya itu memerintahkan Inspektur Kabupaten Jembrana, Ni Wayan Koriani yang juga ikut mendapinginya untuk menindaklanjuti persolan kinerja pelayan publik tersebut. Selain memberikan tidakan tegas, pihaknya meminta agar inspektorat turun untuk melakukan pengawasan terhadap kinerja aparatur pemerintahan. "Disiplin pegawai harus ditingkatkan. Bagaimana bisa disebut pelayan jika seperti ini. Inspektorat agar memberi sanksi jika ada pegawai seperti ini," tandasnya.

Bupati Artha menyatakan bagaimana masyarakat akan bisa menghargai pemerintah jika kinerja aparatur pemerintah sebagai pelayan publik tidak memberikan pelayanan yang baik. "Melayani orang miskin itu pahalanya luar biasa," ungkapnya.

Bahkan kepada aparatur kelurahan pihaknya menegasakan dan meminta bagi KK miskin yang seharusnya mendapat haknya agar jangan dipersulit. "Lurah harusnya memotivasi bawahan dan pegawai kontrak agar memberikan pelayanan terbaik. Jangan sampai karena sikap mereka citra pemkab tidak baik dari segi pelayanan," tegas Bupati Artha.

Sementara itu, Lurah Sangkaragung, I Nyoman Gede Suardana yang enggan berkomentar banyak justru mengaku pihaknya sejak pagi sebenarnya sudah datang kantor lurah. Namun ia berdalih ketika ada sidak Bupati ke kantor lurah pihaknya memang sedang ada tugas luar untuk persiapan memperingati HUT RI.