Kantor Terendam Banjir, Pelayanan PDAM Terhambat | Bali Tribune
Diposting : 29 May 2019 15:04
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune/ DIJEMUR - Berkas PDAM yang sempat terendam belum bisa digunakan sehingga masih harus dijemur dihalaman kantor.
balitribune.co.id | Negara - Selain mengakibatkan kerusakan sejumlah infrastruktur serta kerugian material yang mencapai ratusan juta rupiah, banjir akibat meluapnya sungai dan suluran darainase yang terjadi disejumlah wilayah didua kecamatan dikawasan Kota Negara Kamis (23/5) malam juga menyebabkan terganggunya aktifitas perkantoran. Bahkan pelayanan PDAM Tirta Amerta Jati Kabupaten Jembrana yang sempat terendam banjir kini masih terhambat.
 
Lokasi kantor PDAM Tirta Amertha Jati Kabupaten Jembrana yang berada di Jalan Udayana, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara memang merupakan kawasan langganan banjir. Kondisi ini diperparah dengan posisi areal kantor yang rendah dan bersebelahan dengan alur saluran drainase. Saat hujan deras beberapa jam saja, kawasan ini memang kerap tergenang.  Pasca banjir Kamis malam, operasional kantor PDAM ini masih terhambat. Air setinggi dada orang dewasa yang merendam kantor ini membuat seluruh dokumen dan sarana prasarana kantor belum bisa digunakan. Bahkan pelayanan public pun masih terhambat.
 
Direktur PDAM Tirta Amerta Jati Kabupaten Jembrana, Ida Bagus Kerta Negara dikonfirmasi, Senin (27/5), mengatakan sejak 26 tahun lalu banjir tidak pernah sebesar seperti yang terjadi Kamis malam. Banjir akibat hujan deras selama hampir empat jam itu mencapai 1,5 meter dan baru surt Jumat pagi. "Meski disini langganan banjir biasanya hanya sebetis. Tapi ini sampai 1,5 meter. Saat itu kami semua panik karena air masuk sampai ke ruangan kerja," ujarnya. Saat itu menurutnya gardu listrik di PDAM kemasukan air. Sehingga pihaknya saat itu juga langsung menghubungi petugas PLN agar jaringan dan intalasi listrik tidak konslet.
 
Pihaknya pun sejak Jumat (24/5) kembali melakukan kerja bakti pembersihan maupun pemulihan sarana prasarana yang tergenang. Bahkan selain berkas-berkas maupun dokumen administrasi yang ada di ruangan kerja seluruhnya basah, perangkat komputer yang ada dikantornya rusak terendam air sehingga harus diperbaiki. Berkas hingga kemarin tidak sedikit yang masih harus dijemur di halaman kantor.  
 
Ia juga mengaku banjir juga menyebabkan pelayanan kepada masyarakat terhambat. Karena pelayanan masih terhambat lantaran dokumen yang basah dan kerusakan saran prasarana, pihaknya kini memaksimalkan sistem pembayaran online di kantor pos. 
 
Banjir yang terjadi kawasan ini diduga akibat terjadinya penyempitan sungai yang diperparah pembuangan sampah kesungai, debit air yang besar dari hulu serta lokasi yang lebih renda. Pihaknya berharap kodisi ini bisa diatasi seperti dengan pelebaran sungai dan normalisasi alur sungai serta kesadaran untuk tidak lagi membuang sampah ke sungai. uni