Kapal Warisan Jero Wacik Dibiarkan Tenggelam di Danau Batur | Bali Tribune
Diposting : 5 June 2017 18:53
Agung Samudra - Bali Tribune
kapal
kondisi kapal warisan Jero Wacik yang mangkrak

BALI TRIBUNE - Di masa Jero Wacik menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sempat memberikan bantuan berupa kapal motor kepada Pemkab Bangli. Namun sayang, kini warisan itu dibiarkan terbangkalai atau tidak diurus. Akibatnya kapal dengan harga miliaran rupiah itu kini ibarat barang rongsokan.

Kabid Bina Obyek Disparbud Bangli, I Wayan Bone saat dikonfirmasi, Minggu (4/6), terkait kondisi kapal bantuan itu tidak menampiknya. Pejabat asal Desa Trunyan itu mengungkapkan kalau kapal tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat dan diterima Pemkab Bangli tahun 2010.

“Rencana awal kapal tersebut peruntukannya untuk mengangkut wisatawan yang ingin berkunjung ke Trunyan, atau wisatawan yang ingin melihat keindahan Danau Batur. Namun karena terbentur ongkos yang mahal dibandingkan ongkos perahu, maka kapal tersebut jarang beroperasi,” ujarnya.

Ia mengatakan, karena lama tidak beroperasi maka beberapa bagian kapal seperti, lambung kapal bocor dan kini hanya bisa ditanggalkan di dermaga.”Untuk rencana mengangkat kapal tersebut memang ada, namun masih terbentur tempat,” imbuhnya.

Anggota DPRD Bangli I Nyoman Gegel Wesnawa sangat menyayangkan kondisi kapal bantuan darai Pemerintah Pusat yang terkesan tidak terurus itu. Lanjut anggota dewan dari PKPI ini, pihaknya sangat mendukung langkah dinas jika nantinya kapal tersebut akan diperbaiki.

“Kita akan prioritaskan anggaran untuk perbaikan kapal itu , apalagi kini pemerintah daerah kini sedang gencar- gencarnya mengembangkan dunia pariwisata,” sebutnya.

Sementara itu tokoh msayarakat Desa Kedisan, I Wayan Swarembawa sangat menyayangkan dan mengaku miris melihat aset yang begitu mahal tidak dikelola dengan baik. Sejatinya, kata dia, peruntukan awal dari kapal motor itu untuk sarana pelatihan bagi siswa SMK yang nantinya akan berangkat ke kapal pesiar dan juga kapal tersebut bisa digunakan untuk mengakut wisatawan.

“Untuk kepentingan upacara keagamaan kapal itu bisa juga untuk umat yang akan melakukan ritual ngaturang bakti pakelem di Danau Batur,” ujar Swarembawa.

 Dia menambahkan, selayaknya kapal itu ikut Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (Gapasdap). Dengan masuk Gapasdap nantinya kapal tersebut memiliki peluang menyasar pangsa pasar yakni pejabat dan wisatawan berkelas yang notabene mereka ingin kenyamanan dan keamanan serta tidak akan mempermasalahkan tarif.

Pantauan Bali Tribune, kondisi kapal warisan Jero Wacik itu ibarat barang rongsokan. Kapal motor dengan 20 tempat duduk plus AC kini ibarat sebuat aquarium. Dimana air masuk dari lambung kapal yang bocor dan memenuhi bagian dalam kapal. Bahkan beberapa bagian kapal nampak berkarat. Kini kapal motor dengan dua mesin penggerak itu dibiarkan teronggok di dermaga penyeberangan.