Karnaval Nusantara TMII, Denpasar Tampilkan Perang Puputan Badung | Bali Tribune
Diposting : 21 November 2017 20:31
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
PUPUTAN BADUNG - Sejumlah seniman menampilkan garapan Puputan Badung pada Karnaval Keprajuritan Nusantara yang dilaksanakan di Taman Mini Indonesia Indah, Minggu sore (19/11).

BALI TRIBUNE - Pemerintah Kota Denpasar melalui OPD terkait terus melakukan berbagai promosi pariwisata budaya yang ada di Kota Depasar. Salah satunya seperti yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan Kota Denpasar yang mempromosikan wisata budaya melalui Karnaval Keprajuritan Nusantara yang dilaksanakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu sore (19/11).

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar I Gusti Ngurah Mataram dikonfirmasi dari Denpasar Senin (20/11), mengatakan  promosi pariwisata budaya yang dilaksanakan selain untuk melestarikan budaya juga untuk mengembangkan seni dan budaya yang telah ada.

Melalui event ini, lanjut dia, Kota Denpasar dapat memperkenalkan kepada masyarakat Indonesia khususnya yang ada di Jakarta tentang budaya yang ada di Kota Denpasar khususnya dan di Bali pada umumnya.

Dia mengatakan, dalam karnaval keprajuritan nusantara yang dilaksanakan di TMII itu diikuti seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Di samping itu, menurut Ngurah Mataram partisipasi dalam event ini juga untuk memeriahkan kesenian tahunan yang dilaksanakan di TMII.

Dalam karnaval keprajuritan yang melibatkan ratusan seniman Kota Denpasar ini menampilkan garapan dengan mengangkat tema Puputan Badung. Diangkatnya tema Puputan Badung diharapkan dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan termasuk juga memotivasi kewiraan di kalangan generasi muda.

Dijelaskannya, dalam kisah Puputan Badung yang dibawakan para seniman Denpasar ini menceritakan bagaimana perjuangan I Gusti Ngurah Made Agung yang memimpin pasukannya melawan Belanda sampai terjadi puputan.

Perang Puputan ini diawali dengan penolakan I Gusti Ngurah Made Agung tunduk terhadap Belanda. Hal ini membuat Belanda melakukan penyerangan yang dimulai 14 September 1906.  Dan pada 16 September 1906 Belanda mampu menyerang Puri Denpasar dimana I Gusti Ngurah Made Agung memimpin langsung perlawanan tersebut sampai dilaksanakannya perang Puputan.

Tentunya jiwa patriotisme dari I Gusti Ngurah Made Agung harus terus dikobarkan digenerasi muda sekarang ini untuk menjaga kesatuan dan kesatuan bangsa. “Kami berharap Puputan Badung ini selalu dapat membangkitkan jiwa nasionalis semua kalangan termasuk generasi muda sekarang ini,” harap Ngurah Mataram.