Karya Mupuk Pedagingan di Pura Ponambenan Mas | Bali Tribune
Diposting : 13 October 2016 13:42
redaksi - Bali Tribune
Sembahyang
Prosesi Puncak Karya Mupuk Pedagingan, Ngenteg Linggih, Padudusan Agung di Pura Ponambenan Desa Pakraman Mas, Ubud

Gianyar, Bali Tribune

Bertepatan dengan rahina Buda Pegatwakan pada Buda Kliwon wuku Pahang atau Rabu (12/10) kemarin. Berlangsung Puncak Karya Mupuk Pedagingan, Ngenteg Linggih, Padudusan Agung di Pura Ponambenan Desa Pakraman Mas, Desa Mas, Ubud, Gianyar. Prosesi ini diikuti rstusan warga setempat.
Diawali dengan prosesi Ngenteg Linggih, Padudusan Alit di Pura Beji Batu Sepak yang merupakan Beji (permandian suci,red) Ida Bhatara tidak jauh dari Pura Ponambenan. Ritual ini dipuput Ida Peranda Rai Gunung Griya Babakan dengan iringan pementasan Tari Wewalian Topeng Sidakarya dan Wayang Gedog.
Siang harinya, dengan iringan tarian yang sama pula, prosesi dilanjutkan dengan melaksanakan ritual  Ngenteg Linggih, Padudusan Agung, pakebat daun, Nangun Ayu, dan prani piodalan di Pura Ponambean yang dipuput Ida Peranda Griya Wanasari Kemenuh dan Ida Peranda Bhuda Griya Lila Arsa Sukawati.
 Manggala Karya I Made Suma didampingi ketua pemuda Pura Ponambenan Komang  Adhi Wirawan mengatakan, rangkaian upacara dimulai 18 Agustus 2016 diawali  Nyambut Karya, Nyangling, Mepada Alit, Rsi Ghana, Malik Sampah,  Melasti, Memben Upakara dan puncak Karya dilaksanakan pada Rabu, (12/10) kemarin.
Terkait dengan pelaksanaan Pecaruan pada ritual ini menggunakan sarana kambing, kucit butuan, angsa, kuluk belangbungkem dan ayam mancawarna. “Karya ini untuk kedua kalinya setelah 50 tahun lebih tidak dilangsungkan upacara serupa yang bertujuan sebagai penyucian pura,” terang I Made Suma.
Ia menyebutkan, ritual ini ditujukan untuk  meningkatkan sradha dan bhakti umat penyungsung mengingat sudah lama tidak dilangsungkan upacara serupa di pura yang memiliki Arca Siwa Murti bertangan delapan dan patung Ganesha itu.
“Dana untuk melangsungkan upacara dari urunan Rp. 200 ribu per kk dan dana punia dari para donator,” imbuh I Made Suma. Sementara Nyegara Gunung dilaksanakan, Senin (17/10) dan Nyineb Nyineb, Selasa (18/10).
Pada hari yang sama, juga dilangsungkan Tawur Panca Sanak Agung lan Panca Kelud,  serta upacara Rsi Ghana, Mlaspas dan Mupuk Pedagingan di Bunutan, Kedewatan, Ubud, dipuput Ida Pedanda Siwa Griya Peling, Ida Pedanda Buda Griya Santrian, Ida Pedanda Griya Singakerta.
Pura ini diempon oleh 230 kk asal 6 banjar adat Desa Pakraman Mas. Keenam banjar dimaksud meliputi  Tarukan, Kawan, Batan Ancak,  Tegal Bingin, Juga dan Tubuh.