Kawah Gunung Agung Terus Kepulkan Asap - Ribuan Burung Mati Secara Tiba-tiba | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 28 Maret 2024
Diposting : 26 September 2017 19:08
Redaksi - Bali Tribune
Gunung Agung
MATI – Ribuan burung pipit mati diduga lantaran suhu udara di seputar Gunung Agung sangat panas.

BALI TRIBUNE - Ribuan burung pipit mati secara tiba-tiba, sementara pohon kepah tempat burung pipit tersebut berkumpul, juga tiba-tiba daunnya mulai mengering tanpa sebab jelas. Matinya ribuan burung pipit yang merupakan hama padi ini diketahui sekitar pukul 08.00 Wita, dan lokasinya terkonsentrasi di salah satu pohon kepah di halaman gudang Dinas PUPR, Senin (25/9).

Berdasarkan informasi yang dihimpun koran ini di lokasi kejadian kemarin, sebagian besar dari burung pipit ini mati kendati sebagian lainnya ditemukan sekarat di kolong-kolong alat berat di gudang Dinas PUPR.

Wayan Darmaji, salah seorang staf di Dinas PUPR Karangasem, menyebutkan, saat itu dirinya berniat memarkir mobil truk engkel di gudang, namun saat akan masuk ke halaman gudang, dia dihentikan oleh rekan-rekannya yang ngantor.

“Saya dihentikan oleh teman-teman, ndak dikasih masuk. Katanya ada ribuan burung yang mati dan berserakan di halaman di bawah pohon kepah,” ungkapnya.

Darmaji pun lalu turun dari mobil truk yang dikemudikannya itu karena penasaran dan langsung berjalan ke halaman gudang. Dan memang benar di halaman rekan-rekannya tengah sibuk mengumpulkan ribuan bangkai burung itu untuk dikubur di pinggir sungai dan di halaman gudang.

Diakuinya, pohon kepah itu selama ini menjadi tempat yang nyaman bagi ribuan burung pipit tersebut untuk bersarang, namun entah mengapa secara tiba-tiba Senin pagi kemarin ribuan kawanan burung itu mati dan berserakan di halaman gudang.

Sejumlah warga menduga jika kematian ribuan burung yang secara misterius itu ada kaitannya dengan meningkatnya suhu udara dan kontaminasi udara dengan belerang menyusul status Gunung Agung yang berada pada level awas, termasuk terlihatnya kepulan asap dengan ketinggian 200 meter di atas permukaan dinding kawah Gunung Agung. Namun dugaan warga atas penyebab kematian burung tersebut belum bisa terkonfirmasi karena harus ada penelitian dari para ahli.

Namun demikian fenomena matinya ribuan burung secara mendadak ini menjadi perhatian publik, dimana warga yang mendapat kabar terkait kejadian ini berbondong-bondong datang ke lokasi untuk menyaksikan secara langsung kejadian aneh tersebut. Dan, anehnya juga pohon kepah yang menjadi rumah burung tersebut daunnya seperti mengering seolah pohon kepah itu akan mati.

“Sudah banyak yang dikubur. Weh ada ribuan yang mati jeg penuh tadi di halaman ini dan bahkan sampai di kolong alat berat bangkainya,” ucap Darmaji.

Sementara hingga ribuan bangkai burung itu dikubur oleh pegawai PUPR, belum ada satupun tim ahli yang turun mengadakan penelitian guna menjelaskan fenomena yang terjadi dan semakin membuat masyarakat ketakutan ini.