KBM Dukung Paket Surya | Bali Tribune
Diposting : 24 September 2016 10:11
San Edison - Bali Tribune
Pilkada
Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Wijaya (Surya)

Denpasar, Bali Tribune

Skenario pertarungan head to head di Pilkada Buleleng 2017, akhirnya tercapai. Sayangnya, pertarungan antara pasangan calon petahana versus pasangan calon penantang ini justru tak melibatkan Ketut Rochineng yang sejak awal menghendaki pertarungan head to head.

Tersingkirnya nama Rochineng memang mengejutkan. Ini terjadi karena di detik-detik terakhir jelang penutupan pendaftaran calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, Koalisi Buleleng Mandara (KBM) yang dimotori Partai Golkar, Gerindra dan Demokrat memutuskan mendukung duet Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Wijaya (Surya) yang sudah mendaftar melalui jalur independen.

“Kami di KBM sudah sepakat untuk mendukung pasangan Sukrawan-Wijaya pada Pilkada Buleleng 2017,” tutur Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali, Made Mudarta, saat dikonfirmasi melalui saluran telepon di Denpasar, Jumat (23/9). Menurut politisi asal Jembrana itu, keputusan mendukung Paket Surya ini, tidak serta-merta diambil oleh KBM.

KBM, kata Mudarta, sudah mempertimbangkan secara matang sebelum memutuskan mendukung pasangan calon yang berjibaku di jalur perseorangan itu. Salah satunya, setelah mencermati hasil survei di internal partai-partai yang tergabung dalam koalisi. “Elektabilitas dan popularitas Paket Surya sangat bagus. Itu sebabnya, kami di koalisi memutuskan mendukung pasangan ini,” ujar Mudarta.

Dari hasil survei tersebut, demikian Mudarta, diketahui bahwa arus bawah di Buleleng menghendaki Paket Surya memimpin Bumi Panji Sakti untuk lima tahun ke depan. “Sukrawan-Wijaya juga memang lebih diinginkan grassroot Buleleng,” tegasnya. Mudarta membantah anggapan bahwa partai-partai dalam KBM gagal melakukan kaderisasi, sehingga tak bisa memunculkan nama pasangan calon sendiri.

Menurutnya, Dharma Wijaya merupakan kader senior Demokrat yang pernah duduk sebagai anggota DPRD Buleleng. Dharma Wijaya juga sempat menahkodai ‘mercy’ di Buleleng. “Tak benar kalau dibilang gagal dalam pengkaderan. Sebab, Pak Dharma Wijaya itu kader Demokrat. Sesuai hasil survei, pasangan Sukrawan-Wijaya ini memang sangat diinginkan masyarakat Buleleng,” pungkasnya.

Daftar ke KPU

Pasangan calon bupati dan wakil bupati jalur perseorangan (independen) Pilkada Buleleng, I Dewa Nyoman Sukrawan dan Gede Dharma Wijaya (Surya) resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Buleleng, Jumat (23/9). “Hari ini kami membuktikan keseriusan kami maju melalui jalur independen. Dukungan dari masyarakat sangat besar mengalir untuk membangun Buleleng yang lebih baik,” kata Sukrawan di KPUD Buleleng.

Ia mengatakan, pihaknya optimis menang pada Pilkada di daerah itu meskipun melalui jalur independen karena derasnya dukungan dan harapan masyarakat di kabupaten ujung utara Pulau Dewata itu. “Surya akan terus bersama masyarakat Buleleng. Kami optimis dengan rekomendasi dari masyarakat Buleleng,” katanya sembari menambahkan, tidak akan pernah mundur sedikitpun hingga hari pemilihan pada Februari 2017.

Mantan Ketua DPRD Buleleng itu juga mengungkapkan, Surya mendapatkan dukungan penuh dari seluruh kader dan partai di Buleleng. “Kami sudah menjalin komunikasi dengan simpatisan dan kader semua partai. Mereka sangat mendukung,” katanya. Partai yang diklaim mendukung penuh Surya jalur perseorangan yakni Partai Golkar, Demokrat dan PKS yang tergabung dalam Koalisi Buleleng Mandara (KBM).

“KBM dari awal sudah berkomitmen maju bersama kami. Buktinya beberapa kader mereka ikut mengantar kami mendaftarkan diri ke KPUD Buleleng hari ini,” pungkasya. Sementara itu, untuk secara resmi diakui sebagai calon bupati dan wakil bupati Buleleng, pasangan Sukrawan-Dharma Wijaya harus memenuhi kekurangan dukungan KTP mencapai 43 ribu lebih. “Semuanya akan dipenuhi, tidak akan ada kekurangan,” paparnya.

Siap Dipecat PDIP

Sebagai Kader militan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Buleleng, Bali, Sukrawan mengaku siap dipecat induk partainya karena maju sebagai calon bupati di daerah itu melalui jalur perseorangan (independen).

“Dari awal saya sudah berkomitmen bersama Pak Dharma Wijaya maju sebagai calon bupati dan wakil bupati Buleleng jalur independen,” katanya. Menurut dia, keputusannya maju melalui jalur independen memang sudah difikirkan sejak awal termasuk kemungkinan sanksi pemecatan.

“Saya siap apapun resikonya,” katanya. Sukrawan menceritakan bahwa sebelumnya memang benar dirinya dipanggil Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, terkait pencalonan yang tidak mengikuti garis partai.

Sukrawan mengatakan, memang benar dipanggil tetapi Ibu Mega hanya menyarankan saya. Dia mengaku masih menjalin komunikasi yang baik dengan kader partai banteng gemuk itu. “Komunikasi semua lancar-lancar saja dan berlangsung secara intensif,” kata dia.