Kehendak Alam dan Spirit Masyarakat Bali, Inginkan Dharma-Kerta Jadi Pemimpin Bali Masa Depan | Bali Tribune
Diposting : 18 December 2017 20:52
Arief Wibisono - Bali Tribune
parpol
AA Bagus Adhi Mahendra Putra

BALI TRIBUNE - Terkait pencalonan Dharma-Kerta sebagai calon gubernur dan wakil gubernur (wagub) yang diusung Koalisi Rakyat Bali (KRB) AA Bagus Adhi Mahendra Putra atau yang kerap disapa Gus Adhi mengatakan, setelah berbagai proses berlangsung KRB akan memohon kepada kedua kandidat ini untuk menjadi pemimpin Bali ke depannya. Hal itu disampaikan Gus Adhi yang ditemui “Bali Tribune” di kediamannya di Kerobokan, Minggu (17/12).

Menurut Gus Adhi, hal ini didasari atas hasil rapat Sabtu (16/12) lalu. Di mana KRB memiliki spirit yang sama dalam melahirkan calon sesuai dengan kehendak masyarakat Bali. "Berbasis data lembaga survei yang kredibel dan independen, kita sepakat mengusung kedua kandidat yang sesuai dengan keinginan masyarakat Bali," ujarnya. 

Disebutkan ada lima partai politik (parpol) yang hadir dalam kesempatan itu, di antaranya Golkar, NasDem, Demokrat, Gerindra, dan PKS yang menyatakan kesepakatannya. Hasil survei menunjukkan, kedua calon memang pantas diusung, apalagi belum dideklarasikan, namun animo masyarakat sudah begitu besar akan kedua calon tersebut. "Tidak ada alasan bagi kami di KRB untuk tidak melahirkan pasangan calon ini," katanya. 

Rencananya kata Gus Adhi, tanggal 22 Desember nanti, KRB akan mengundang sejumlah media cetak dan elektronik untuk ikut berkunjung ke rumah calon yang diusung, guna memintanya agar bersedia dicalonkan sebagai pasangan calon di Pilgub 2018. "Pasangan paket Mantra-Sudikerta saat ini tengah ditunggu dan diidam-idamkan masyarakat sebagai pemimpin masyarakat Bali ke depannya," tururnya, sembari berujar tidak ada alasan bagi KRB untuk tidak mengusung pasangan calon ini. 

Gus Adhi juga menegaskan, posisi KRB saat ini masih solid, apalagi dengan telah ditandatangani kesepakatan di antara kelima parpol yang hadir pada pertemuan lalu. "Meski minus empat partai, kesepakatan tetap dijalankan. Padahal keempat partai tersebut sudah dihubungi, namun karena berhalangan hadir, hanya lima partai yang menandatangani kesepakatan, tanpa mengurangi keberadaan yang empat, kami tetap membuka pintu bila ingin bergabung," sebut Gus Adhi, seraya menuturkan, pasalnya mereka juga sebagai cikal bakal terbentuknya KRB.

Dikatakan pula kedua calon (Dharma-Kerta, red) telah diberikan bahan dasar untuk pertimbangan dan nantinya KRB akan menjemput untuk menanyakan permohonan tersebut. "Dalam hal ini kita berbicara bagaimana memiliki konsep yang sama, belum bicara final," katanya. 

Terkait dengan pertemuan kedua calon di Hotel Nikki, Jum'at (15/12) lalu, disebutkan Gus Adhi, hal itu merupakan proses alam yang tidak bisa dihindari. Artinya, ia menganggap tidak ada skenario sama sekali dalam pertemuan tersebut. "Pertemuan itu bukan hal yang kita rencanakan, bisa dikatakan ini merupakan spirit alam. Jadi alam yang menginginkan pertemuan itu," urainya. 

Bahkan diakui Gus Adhi, semua diluar dugaan dan rencana ketika keduanya bisa bertemu di satu forum. "Prinsipnya tanggal 22 Desember nanti, setelah ajang silahturahmi ke calon yang diusung, kita meminta pada DPP Golkar untuk segera mengeluarkan surat penugasan kepada Ketut Sudikerta atas permintaan masyarakat Bali untuk bisa dijadikan salah satu pemimpin Bali kedepan," kata Gus Adhi yang juga ditunjuk sebagai ketua di KRB.

"Pastinya kita kawinkan dulu kedua kandidat, teken akta nikahnya. Jadi tidak ada yang namanya kawin paksa atau kawin siri, yang ada hanyalah perkawinan atas kehendak alam, yang diinginkan masyarakat Bali dan KRB berkewajiban meneruskan amanah ini," ujarnya, sembari menambahkan, komunikasi pada dua kandidat saat ini tengah intens dilakukan pihaknya.