Kehidupan Mahatma Gandhi Dikenang Masyarakat Bali | Bali Tribune
Diposting : 4 October 2016 14:37
Djoko Moeljono - Bali Tribune
HUT
GANDHI – Didampingi sejumlah undangan, Konsul Jendral India di Bali Sunil Babu (tengah) dan Pimpinan Gandhi Puri Ashram Agus Indra Udayana pose bersama dengan background Mahatma Gandhi.

Denpasar, Bali Tribune

Konsulat Jenderal (Konjen) India di Bali dan Ashram Gandhi Puri, kemarin merayakan Gandhi Jayanti, HUT Mahatma Gandhi, sang tokoh perdamaian. Sejumlah masyarakat Bali hadir dalam acara khidmad yang diselenggarakan di Gandhi Park, Desa Budaya Kertalangu, yang diresmikan oleh seorang Gandhian ternama sekaligus Direktur National Youth Project, Gandhi Peace Foundation, India, Dr SN Subba Rao pada Juli 2016 lalu.

Mohandas Karamchand Gandhi (1869-1948) atau biasa dipanggil Mahatma (artinya jiwa besar) Gandhi, diangkat sebagai ayah bangsa India dan menghabiskan waktunya bekerja untuk meningkatkan derajat masyarakat kecil dan lemah. Prinsipnya mengenai ahimsa (tanpa kekerasan) dan kebenaran merupakan prinsip yang memandu India dalam perjuangan tanpa batas untuk meraih kemerdekaannya dari kekuasaan Inggris (1947).

Dalam kesadaran akan pentingnya pesan yang disampaikannya, PBB mendeklarasikan HUT-nya setiap 2 Oktober sebagai Hari Tanpa Kekerasan Internasional. Dalam sambutannya, Pimpinan Gandhi Puri Ashram, Agus Indra Udayana berbicara tentang politik tanpa prinsip, kekayaan tanpa kerja, perdagangan tanpa moral, kesenangan tanpa hati nurani, pendidikan tanpa karakter, ilmu pengetahuan tanpa kemanusiaan, persembahan tanpa pengorbanan.

Konsul Jendral India di Bali, Sunil Babu berbicara mengenai pesan visioner dari kebenaran dan anti-kekerasan yang memberikan contoh kehidupan Mahatma Gandhi dalam kehidupan sehari–hari. Dr Ni Putu Tirka Widanti, Presiden Yayasan Kul-Kul, sekaligus Doctor Filosofi serta ketua dari master ilmu administrasi, program pasca sarjana, Universitas Ngurah Rai, Indonesia, juga berbagi pemikiran mengenai semangat Mahatma Gandhi.

Anggota Ashram Gandhi Puri juga mempersembahkan lagu spiritual (bhajan) kepada Mahatma Gandhi, seperti “Raghupati Raghav Raja Ram”, “Om Tat Sat”, dan “Shalawat Nabi”. Turut dipamerkan puluhan 20 foto Mahatma Gandhi dari National Gandhi Museum, New Delhi.

Foto–foto tersebut menampilkan Gandhi muda (1876), Gandhi saat praktek hukumnya di Johannesburg, Afrika Selatan (1900), perjuangannya melawan aphartheid di Afrika Selatan, dan aktivitas lainnya.