Kehilangan 'Taring', Golkar Didikte Pemerintah | Bali Tribune
Diposting : 13 May 2016 11:11
San Edison - Bali Tribune
Meutya Hafid
Meutya Hafid

Denpasar, Bali Tribune

Jadwal pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, beberapa kali diubah lantaran menyesuaikan waktu luang Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menariknya, setelah ada kepastian terkait jadwal pelaksanaan Munaslub di Nusa Dua, 15-17 Mei, jadwal kembali diubah dan lagi-lagi disesuaikan dengan jadwal kepala negara.

Kali ini, giliran jadwal pembukaan Munaslub yang mengalami perubahan. Semula pembukaan diagendakan berlangsung pada Minggu (15/5) pukul 09.00 Wita. Hanya saja kabarnya karena jadwal Presiden Jokowi yang padat, pembukaan Munaslub Partai Golkar justru dimajukan pada Sabtu (14/5) pukul 20.00 Wita.

Sejumlah kader Partai Golkar di Bali menyesalkan perubahan jadwal pelaksanaan Munaslub, termasuk untuk upacara pembukaan ini. Para kader 'beringin' berpandangan, perubahan jadwal yang justru menyesuaikan waktu luang Presiden Jokowi, menjadi bukti betapa Partai Golkar sedang kehilangan eksistensi. Partai Golkar bahkan terkesan tak lagi 'bertaring' sehingga dengan mudah didikte pemerintah.

"Pembukaan Munaslub Partai Golkar memang dimajukan dari semula tanggal 15 Mei pagi menjadi tanggal 14 Mei malam," tutur Koordinator Bidang Humas Panitia Pelaksana Munaslub Partai Golkar, Meutya Hafid, kepada Bali Tribune di Denpasar, Kamis (12/5).

Hanya saja, Meutya membantah keras sinyalemen bahwa dipercepatnya jadwal pembukaan Munaslub ini lantaran Partai Golkar sedang didikte pemerintah. "Tidak ada dikte atau arahan untuk dimajukan ke tanggal 14 malam. Dalam koordinasi terakhir panitia, kita lihat potensi kendala teknis saja. Kalau tanggal 15 pukul 09.00 Wita terlalu pagi, kita terkendala untuk pergerakan 4.000 orang karena memakan waktu," ujarnya.

Ia menegaskan, dimajukannya agenda pembukaan Munaslub semata-mata hanya karena faktor teknis. "Tidak ada faktor lain-lain, murni faktor teknis," tegas mantan presenter salah satu stasiun televisi swasta nasional itu.

Meutya mengaku, perubahan jadwal ini juga telah disampaikan kepada Presiden Jokowi. "Perubahan ini kita komunikasikan dulu dengan Presiden. Saya rasa wajar ya, karena Presiden sudah mengatakan berkenan membuka Munaslub. Kebetulan juga jadwal tanggal 14 malam, cocok juga dengan agenda Presiden karena beliau akan kunjungan ke Korea Selatan. Jadi sekali lagi, bukan didikte, tetapi saling menyesuaikan," tandasnya.

Khusus mengenai agenda-agenda lain dalam Munaslub, diakuinya tak ada perubahan banyak. "Tanggal 14 Mei sedianya Pra Munaslub memang direncanakan selesai sore. Mungkin akan dimajukan, agar selesai lebih cepat untuk memberi waktu cukup untuk persiapan pembukaan Munaslub," pungkas Meutya.