Kekhusyukan Nyepi Terusik Bunyi Sirene Ambulance | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 19 March 2018 15:01
Agung Samudra - Bali Tribune
Hindu
LENGANG - Perempatan Catus Pata Kota Bangli tampak lengang saat Nyepi, Sabtu (18/3).

BALI TRIBUNE - Kekhusyukan warga saat melaksanakan tapa brata penyepian sedikit terusik dengan bunyi sirene ambulance yang membawa pasien gawat darurat menuju RSUD Bangli, Sabtu (17/3). Beberapa warga mengeluhkan sopir ambulance yang membunyikan sirene, padahal ruas jalan sangat lengang dan sepi, tak ada kendaraan lain yang menghalangi dan menghambat laju ambulance.

 “Walaupun mengantar pasien, seharusnya mobil ambulance tidak menghidupkan sirene. Lampu saja yang dihidupkan, petugas pecalang tahu kalau yang melintas adalah mobil ambulance yang sedang mengantar pasien,” ujar warga, Wayan Kartika, Minggu (18/3).

Kata Kartika, bunyi dari suara sirene terdengar sangat keras hingga memecahkan kesunyiaan dan keheningan suasana Nyepi. Untuk itu ia  berharap ke depannya tidak hal serupa. “Kami harap instansi terkait ke depannya memberikan imbauan kepada para sopir ambulance agar bertepatan dengan hari raya Nyepi ketika mengantar pasien tidak perlu membunyikan sirine,” harapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Bangli I Nengah Nadi mengatakan tepat hari raya Nyepi kondisi jalan memang lengang, dan ketika mengantar pasien sopir ambulance tidak perlu menghidupkan sirine. “Kalau mengatar pasien lampu depan dan lampu atas saja dihidupkan, tidak perlu menghidupkan sirine, petugas pecalang dari jauh sudah tahu kalau yang meluncur adalah mobil ambulace,” sebutnya. Untuk itu kata Kadis  ke depannya agar tidak lagi terulang, pihaknya akan memberikan semacam sosilisasi atau pembinaan kepada para sopir ambulance.

Aman dan Lancar

Sementara itu secara umum pelaksanaan Nyepi dan Pengrupukan di Bangli berjalan aman dan lancar. Pantauan Bali Tribune, suasana di beberapa ruas jalan utama Kota Bangli saat hari pergantian tahun caka tampak lengang. Begitupula di pusat perekonomian warga Bangli, tepatnya di Pasar Kidul tampak sepi. Keheningan lebih terasa ketika malam hari, tidak terlihat pancaran sinar lampu dari rumah warga. Beberapa petugas pecalang melakukan ronda menelusuri wilayahnya masing-masing.

Sehari setelah Nyepi (manis Nyepi) dimanfaatkan warga untuk  silaturahmi mengunjungi sanak keluarga, ada pula warga yang mengunjungi beberapa obyek wisata. Beberapa obyek wisata favorit di Bangli seperti Desa Penglipuran, Kubu Bangli, dan Penelokan Kintamani dipadati pengunjung.

Sedangkan pada malam Pengrupukan, sehari sebelum Nyepi, yang identik dengan arakan ogoh-ogoh, berjalan aman dan lancar. Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi mengatakan, untuk pengamanan malam Pengrupukan jajaran Polres Bangli menurunkan 561 personel. Sementara di hari Raya Nyepi penjagaan di Mako berkekutan 2 regu, personel yang terlibat dari non Hindu. ”Pelaksanaan hari Raya Nyepi di Bangli dapat berjalan dengan aman dan lancar, ini tidak terlepas dari peran serta tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemerintah daerah, serta komponen masyarakat,” ujar AKP Sulhadi.