Kelompok Seni dari AS Ambil Bagian di PKB | Bali Tribune
Diposting : 22 June 2019 17:02
habit - net - Bali Tribune
kelompok gamelan AS tampil di PKB
Bali Tribune/nanda. Kelompok seni Tunas Mekar dari Colorado, AS, menampilkan sejumlah komposisi gamelan termasuk untuk mengiringi para penari saat tampil di panggung PKB ke-41 Tunas Mekar, Jumat (21/06/2019).

Balitribune.co.id | Denpasar - Kelompok seni Tunas Mekar asal Colorado, Amerika Serikat (AS) ambil bagian dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41. Jumat (21/06/2019) rombongan kesenian yang digawangi 26 bule itu menunjukkan kebolehan dengan memainkan gamelan Bali untuk mengiringi para penari yang tampil di panggung.

Ini adalah kali kedua grup seni ini tampil di PKB setelah 1996 silam. “Kelompok seni ini berdiri pada tahun 1988. Awalnya bernama Denver Gamelan yang kemudian jadi Gamelan Tunas Mekar,” jelas guru gamelan Tunas Mekar, I Made Lasmawan. Bedanya, pada 1996 silam yang tampil di PKB adalah generasi pertama kelompok ini.

Sementara pada tahun ini, yang tampil di PKB adalah generasi kedua. Total ada 26 anggota kelompok yang kesemuanya dari AS. Selain 26 orang penabuh gamelan, mereka dibantu tiga pemain suling dan satu pemain rebab dari Bali. Sedangkan untuk penari yaitu empat orang berasal dari Bali, dan tiga penari Bali yang lama di AS.

Di PKB Kali ini, kelompok kesenian ini mementaskan dua jenis gamelan Bali, pertama gamelan angklung dan kedua gambelan gong kebyar. “Pada gamelan angklung kita menampilkan tabuh tradisi “Lasan Megat Yeh”, dilanjutkan dengan gamelan tari Bali seperti Panyembrahma, Teruna Jaya dan tari kreasi lainnya ,” Jela Lasmawan.

Dia mengatakan, tampil di ajang PKB, kelompok Tunas Mekar juga membawakan beberapa gamelan hasil karyanya dan karya dari anak-anaknya, memadukan beberapa alur musik atau disebut “Gending” tanpa meninggalkan pakem-pakem Bali. “Komposisi 80 persen ke tradisi, dan sisanya kreasi modern,” tambah Lasmawan, menerangkan.

Para penabuh yang sebagian juga bekerja di Los Angeles itu mulai menggabungkan Gending untuk tampil di PKB pada bulan November 2018. Beberapa di antaranya, ada yang bisa berbahasa Indonesia dan juga bahasa Bali. “Ini membuktikan tradisi Bali dan budayanya sangat diminati kalangan luas,” pungkas Lasmawan. (*)