Kementerian DPDTT Gelar Pelatihan bagi Pengungsi Gunung Agung | Bali Tribune
Diposting : 26 July 2018 14:13
Redaksi - Bali Tribune
BUKA - Menteri DPDTT membuka pelatihan bagi para pengungsi di Karangasem.
BALI TRIBUNE - Dengan mengambil tema 'Negara Hadir di Tengah Kesulitan Masyarakat Desa, Menggali B erkah di Tengah Potensi Sumber Daya Alam', Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) RI menggelar pelatihan bagi pengungsi Gunung Agung di Wantilan Kantor Camat Manggis Kabupaten Karangasem, Rabu (25/7).
 
Acara dibuka oleh Ir Harlina Sulistyorini selaku Plt Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Pedesaan dari Kementerian  DPDTT RI, dihadiri oleh Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri. Menteri DPDTTRI Eko Putro Sandjojo, kehadirannya diwakili staf khusus Menteri Indra Muda Salim.
 
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri menyampaikan harapan melalui kunjungan kerja dapat menjadikan Kabupaten Karangasem turut serta mendukung pelaksanaan pembangunan menuju Gerbang E-Mas. Gerbang E-Mas, yaitu gerakan pembangunan menuju masyarakat adil dan sejahtera dengan mendorong agar desa lebih maju dan mandiri dalam mengemban tugas sebagaimana amanat Undang-Undang tentang Desa.
 
Mas Sumatri menambahkan, dalam kunjungan kerja ini merupakan langkah yang baik menuju pengelolaan manajemen kebencanaan bagi desa terdampak dan terhadap masyarakat pada khususnya untuk dapat mendorong kesiapsiagaan diri serta untuk menumbuh kembangkan kewaspadaan dini terhadap bencana yang dialami. Oleh sebab itu semua dituntut mencurahkan segala upaya untuk dapat memberikan akses bagi warga masyarakat Karangasem dalam rangka memberikan keahlian dan keterampilan bagi masyarakat yang sedang mengalami musibah.
 
 Ir Harlina Sulistyorini selaku Plt Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Pedesaan mengatakan kegiatan pelatihan ini bermula dari kunjungan menteri ke lingkungan pengungsi. Diharapkan pelatihan ini bisa meningkatkan kemampuan skill para pengungsi. Dikatakan, di Kementrian ada beberapa program diantaranya Bumdes Prokades dan embung. Kementerian tentu tidak bisa bekerja sendiri, untuk itu harus bersinergi dengan masyarakat supaya bisa mampu meningkatkan kesejahteraan para petani.