Kepolisian Jaga Ketat Kebaktian Kenaikan Isa Almasih | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 26 May 2017 17:20
redaksi - Bali Tribune
KEPOLISIAN
JAGA - Petugas kepolisian melakukan penjagaan gereja di Gianyar saat kebaktian kenaikan Isa Almasih, Kamis (25/5).

BALI TRIBUNE - Puluhan aparat kepolisian  diturunkan  untuk memastikan pelaksanaan  upacara kebaktian hari kenaikan Isa Almasih di sejumlah gereja di Gianyar, Kamis (25/ 5),  berjalan lancar.  Menyusul  rasa was-was yang timbul pasca ledakan bom di Kampung Melayu.

Kapolsek Gianyar, Kompol Adnan Pandibu saat ditemui Kamis kemarin mengatakan, selain melakukan pengamanan di seputaran gereja, pihaknya juga melakukan pemeriksaan secara intensif orang yang memasuki gereja. Pihaknya pun bersyukur hingga ibadah usai, tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Dalam pengamanan geraja ini, pihaknya menerjunkan 61 personil termasuk unsur pimpinan. "Penjagaan ini untuk memberikan rasa aman pada jema’at. Sejauh ini tidak ada yang mencurigakan dan situasi berjalan kondusif,” ujarnya.

Hal yang sama juga dilakukan Polsek Ubud. Kapolsek Ubud, Kompol Nyoman Wirajaya mengungkapkan, sejak terjadinya ledakan bom bunuh diri di Kampung Melayu Jakarta, pihaknya langsung menurunkan 60 orang personil, baik anggota berpakaian dinas maupun berpakaian preman untuk menjaga kebaktian di gereja dan penjagaan di batas kecamatan. "Petugas kami kerahkan untuk melakukan penjagaan dan pemeriksaan di setiap perbatasan Ubud. Mulai perbatasan dengan Badung, Sukawati, Blahbatuh, Tampaksiring dan Tegallalang," jelasnya.

Anggota buser  masuk ke setiap kawasan pariwisata internasional Ubud. Sejauh ini, pihaknya pun belum menemukan orang yang bertindak dan berlaku mencurigakan. "Begitu mendengar berita ada ledakan bok di Jakarta, sebanyak 60 personil saya langsung kerahkan untuk mencari informasi keamanan di Ubud dan juga memeriksa setiap kendaraan yang masuk Ubud. Sejauh ini situasi kondusif dan pengamanan ketat akan terus dilakukan sampai situasi benar-benar kondusif,” tegasnya.

Bercermin dari kasus di Jakarta yang sebagian besar korban merupakan anggota polisi, pihaknya juga menerapkan pengamanan ganda di Markas Komando (Mako) Polsek Ubud. Setiap anggota yang bertugas menjaga mako diwajibkan menggunakan rompi antipeluru. Dan, anggota yang sedang berstatus lepas dinas, diwajibkan berada di Mapolsek dari pukul 15.00 hingga pukul 22.00.

Mengingat sasaranya adalah polisi, maka pihaknya pun melakukan penebalan pengamanan intenal. Setiap anggota yang bertugas jaga mako wajib pakai baju anti peluru dan bagi yang lepas dinas, wajib berada di mako dari pukul 15.00 sampai pukul 22.00.