Kepulan Asap Putih Tebal ‎di Kawah Gunung Agung Uap Air | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 17 November 2017 20:51
Redaksi - Bali Tribune
kawah
ASAP - Tampak kepulan asap kawah berwarna putih di puncak atau di kawah Gunung Agung.

BALI TRIBUNE - Sejak sepekan terakhir hembusan asap kawah Guinung Agung cukup tebal dengan ketinggian mencapai 700 meter dari dinding kawah. Ini menunjukan jika aktifitas vulkanik di dalam kawah masih relatif tinggi.

Terkait fenomena kepulan asap kawah yang meninggi dan terlihat dari jarak yang cukup jauh tersebut, Kasubbid Mitigasi Gunung Berapi Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana, kepada wartawan, Kamis (16/11),  menjelaskan, jika kepulan asap putih di kawah Gunung Agung itu adalah uap air. Artinya  memang ada panas di bagian puncak, air hujan masuk ke dalam kawah sehingga menguap dan terjadi asap kawah. "Yang jelas asap putih itu menunjukan hembusan yang terjadi masih berupa uap air. ini juga menunjukan kalau sudah ada rekahan di kawah Gunung Agung sehingga asap bisa keluar," ulasnya.

Menurutnya, aktifitas Gunung Agung hingga saat ini masih ada dan relative stabil. Pun demikian dengan kontribusi fluida magmatic juga masih ada dari kedalaman. Ini bisa dilihat dari masih terjadinya genpa vuklanik dalam dan juga gempa vulkanik dangkal. Jika frekwensi kegempaan seperti gempa vulkanik dalam dan dangkal sudah terus berkurang, secara otomatis distribusi fluida atau magma yang naik ke puncak Gunung sudah mulai berkurang.

Kata Syahbana, Gunung Agung mulai normal jika aktifitas kegempaannya berkurang dan sangat jarang terjadi, paling tidak satu hingga dua kali dalam setahun. "Nah sekarang ini aktifitas gempanya kan masih tinggi sehari bisa puluhan gempa terjadi.  Ini juga menandakan kalau akfitas vulkanik masih ada," sebutnya.

Selain itu jika gempa tremor non harmonik juga masih sering terekam. Ini tandanya  ada aliran fluida magmatik yang naik ke permukaan atau di bagian permukaan kendati naiknya magma ke permukaan memang jumlahnya belum signifikan. Diakuinya pula jika eposide krisis Gunung Agung memang belum sepenuhnya mereda. Sementara tingginya curah hujan di areal kawah, membuat asap semakin tebal dan tinggi. Menurutnya itu sebagai gejala wajar dalam kondisi aktifitas vulkanik yang masih aktif.  

Dia menyebutkan, Gunung Agung masih dalam posisi mengembang dimana pengembungan sebesar 6 cm yang terjadi lalu masih belum mengempis. "Sekalipun ada pengempisan sedikit, namun belum signifikan. Sementara magma yang sempat naik pada ketinggian  5 km sekarang ini masih ada di sana," tandasnya.