Kesiapan Pasokan Listrik PLN Bali Jelang IMF-WB | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 21 July 2018 16:34
Arief Wibisono - Bali Tribune
Nyoman Swarjoni Astawa
Nyoman Swarjoni Astawa
BALI TRIBUNE - Berbagai persiapan jelang helatan akbar annual meeting IMF-WB yang akan digelar 8-14 Oktober mendatang terus dilakukan. Pun yang dilakukan PLN Distribusi Bali yang notabene bertanggung jawab langsung atas pasokan listrik selama digelarnya annual meeting tersebut. "Kita akan kedatangan lebih dari 27 kepala negara, tentunya kita berharap selama delegasi ini menginap di Bali tidak ada pemadaman listrik, bukan hanya di venue annual meeting namun juga di hotel mereka menginap," ujar GM PLN Distribusi Bali, Nyoman Suwarjoni Astawa saat mengadakan jumpa pers di Bendega, Jum'at (20/7).
 
Dijelaskan beberapa antisipasi dilakukan di antaranya   berkoordinasi dengan panitia nasional annual meeting dengan  melisting venue yang akan digunakan nantinya. "Jadi ada 6 venue di Nusa Dua,   official hotel  yang akan di pakai ada 21 oleh delegasi termasuk kepala negara," sebutnya.
 
Namun demikian informasi ini akan terus di-update dan berkembang karena kawasan hotel di Nusa Dua diperkirakan tidak cukup menampung sekitar 26.000 peserta delegasi yang hadir. Sehingga akan diarahkan ke selatan dari Nusa Dua, yakni Jimbaran, mungkin juga Kuta hingga Sanur. "Kami akan persiapkan semuanya dengan baik bahkan saat ini kami telah mengidentifikasi dimana venue-venue IMF ini akan berlangsung, termasuk hotel official untuk delegasi terutama kepala negara," kata Astawa. 
 
Lantas ia juga menjabarkan dari  6 venue tersebut nantinya akan di back-up dengan 5 genset dan  5 UPS. Disamping itu awal Agustus PLN akan menyiapkan pengadaan 5 unit UPS. Dan rencananya ada 18 unit UPS yang akan dipinjam dari eks ASIAN Games untuk mem-back-up hotel-hotel itu. "Kita pastikan di kamar-kamar tidak akan ada pemadaman listrik. "Kita juga sudah berkoordinasi dengan engineering hotel-hotel untuk memastikan bahwa hotel tersebut telah melakukan assesment instalasi mereka. Jangan sampai supply dari PLN aman, tapi karena instalasi mereka tidak baik malah terjadi gangguan," katanya seraya berujar pihaknya juga meminta kalau hotel mereka menjadi tempat menginapnya VVIP akan di back-up di titik mana UPS tersebut diletakkan.  "Jadi dengan koordinasi awal ini kami harapkan mereka punya waktu 2 bulan untuk memperbaiki maupun menyempurnakan instalasi hotel mereka," tukasnya.
 
Disisi lain Astawa juga mengatakan  infrastruktur ke arah Nusa Dua akan diperkuat dengan cara merevitalisasi gardu yang ada. Kemudian pihaknya akan membangun 4 gardu  di Nusa Dua sebagai back-up supply kalau ada tambahan untuk keperluan IMF ini. Untuk di Peninsula misalnya, PLN menanam permanen jaringan baru yang sudah dikoordinasikan dengan ITDC. "Kami juga menanam fiber optic disana untuk koordinasi remote control yang ada disana. Apabila terjadi gangguan sistem kami akan melakukan manuver jaringan sehingga yang terganggu segera diisolasi," tandasnya.
 
Disebutkan pula secara umum kesiapan PLN bukan hanya menyiapkan kelistrikan di Bali namun juga di beberapa lokasi wisata yang akan jadi tujuan delegasi IMF-WB. Karena selain annual meeting akan ada paket-paket kunjungan wisata yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Pariwisata. Jadi ada beberapa titik tujuan wisata selain Bali yakni Labuanbajo, Banyuwangi, Jogjakarta, Danau  Toba dan Manado. PLN kini sedang melakukan perbaikan instalasi di lokasi tersebut untuk memastikan bahwa acara annual meeting WB-IMF akan sukses dan memberi dampak positif untuk menunjukkan bahwa kita mampu melaksanakan perhelatan besar sekaligus menjadi tuan rumah yang baik. Jadi tidak hanya dari segi hospitality namun juga sisi infrastruktur. “Nantinya kira-kira akan ada tambahan daya selama IMF sebesar 10 mega watt. Saat ini kan beban puncak kita 862 MW, nantinya kalau yang diperlukan hingga 870-an pun sistem kelistrikan kita aman karena kita tahu daya tampung hampir 1.280 MW dengan cadangan sekitar 40 % maka dengan tambahan 10-15 mega watt dari sisi supply secara keseluruhan kita aman," imbuh Astawa yang juga menyebutkan  investasi untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan ini sekitar Rp 30 miliar. "Jadi ketika usai IMF-WB pengadaan alat tersebut bisa digunakan kembali jika diperlukan," tutupnya.