Keterangan Masih Meragukan, Polisi Dalami Kabar Perampokan IRT | Bali Tribune
Diposting : 15 April 2019 22:02
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune/ OLAH TKP - Polisi melakukan olah TKP dirumah IRT yang mengaku mengalami perampokan Sabtu pagi.
balitribune.co.id | Negara - Warga Jembrana sempat dihebohkan dengan kabar mengenai adanya peristiwa perampokan yang dialami salah seorang ibu rumah tangga (IRT) di Banjar Bale Agung, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Sabtu (13/4).Namun hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan atas kabar perampokan dipagi hari tersebut.Selain belum ada laporan resmi, beberapa keterangan terkait kabar pencurian dengan kekerasan yang diperoleh masih dinilai janggal.
 
Sebelumnya beredar kabar salah seorang ibu rumah tangga, Putu Weniya Adnya Dewanta (22) warga Banjar Bale Agung, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo rumahnya disatroni maling pada Sabtu pagi sekitar pukul 9.00 wita. Dalam kondisi rumah sepi, korban yang hanya bersama anaknya yang baru berusia 3 bulan itu kedatangan orang tidak dikenal yang berpura-pura bertamu. Namun belum sempat ditanya maksud kedatangannya, pelaku yang menggunakan masker dan jaket berkupluk itu memukul dahi korban menggunakan sebuah gelas kaca  dan gergaji kecil sehingga dahi korban benjol serta kedua lengannya luka gores. Bahkan pelaku sempat mengancam melarikan bayinya jika korban melawan.
 
Korban mengaku ciri-ciri pelaku berbadan kurus tinggi dan masih muda serta menduga rumahnya sudah dinicar sejak  beberapa hari sebelumnya. Pelaku dikatakannya sudah tiga kali berusaha masuk kerumah korban namun langsung pergi saat melihat korban. Sementara Kapolsek Mendoyo, Kompol Gusti Agung Komang Sukasana dikonfirmasi melalui ponselnya, Minggu (14/4), mengatakan masih mendalami kabar tersebut. Bahkan sejumlah keterangan pun masih dianggap meragukan terlebih tidak ada saksi.“Masih meragukan, ada yang janggal, kita masih pendalaman. Katanya merebut bayi, kalau pakai sepeda motor bagaimana dia melarikan bayi, sendirian lagi. Hanya pengakuan suami dan istrinya saja,” jelasnya.
 
Pihaknya juga masih mendalami pengakuan kehilangan perhiasan emas karena pelaku belum menghadiri pemeriksaan.“Pengakuannya emas hilang, tidak dikasi bayinya emasnya diambil, apakah tidak ada membongkar lemari dulu. Itu kan perumahan, kalau tolong-tolong pastry terdengar tetangga. Kita panggil untuk periksa orangnya tidak datang-datang alasannya trahuma.Kita masih dalami.Olah TKP sampai malam.” ujarnya.
 
Untuk melacak kebenaran kabar ini,pihaknyaakan membuka rekaman CCTV di Bank BRI Yehembang,Senin (15/4). Kendati telah ditindaklanjuti dengan olah TKP dan pendalaman, namun ia mengaku kabar perampokan tersebut hingga kini belum dilaporkan secara resmi.“Tidak ada laporan, dia hanya bercerita dengan orang lain. tapi karena kita mendengan seperti itu ya kami yang mendatangi,” jelasnya. 
 
Apabila kabara yang menggegerkan tersebut tidak benar maka menurutnya akan bisa tergolong berita bohong (hoax). “Kalau tidak benar termasuk hoax, tapi dia bercerita kepada siapa, apakah termasuk dia menyebarkan apa sekadar diai ngomong.Kalau dia lapor resmi tapi tidak benar ya laporan palsu jadinya.Tapi ini kan tidak dilaporkan,” paparnya.
 
Hingga kini pihaknya juga masih menunggu kedatangan korban untuk diperiksa. “Kita masih tunggu. Mohon bersabar dulu, nanti perkembangannya akan kami sampaikan,” tandasnya.