Klungkung Berduka Diserang DB, Ibu Penderita DB Akut Meninggal Bersama Bayinya | Bali Tribune
Diposting : 4 June 2019 22:14
Ketut Sugiana - Bali Tribune
Bali Tribune/ PENGANGKUT - RSU Klungkung dan ambulance pengangkut jenazah siap antar kerumah duka.
balitribune.co.id | Semarapura - Salah satu virus yang paling mematikan adalah demam berdarah yang belakangan ini mulai memakan korbannya di Klungkung. Banyak warga yang diketahui terjangkit DB sampai harus dirawat inap  di RSU Klungkung. Awal bulan Juni ini diketahui satu warga positif DB meninggal dunia, Senin (3/6).  Yang mengenaskan, korban Diah Ratna Rifa Atun Nisa (25) saat  meninggal diketahui dalam kondisi mengandung. Nisa berpulang bersama anaknya yang  dikandung  berusia tiga bulan, setelah mengalami Dengue Shock Syndrom (DSS), yang dinilai sebagai serangan DB akut dan paling mematikan ini. 
 
Dengan kejadian pasien DB meninggal ini, Direktur RSUD Klungkung dr. Nyoman Kesuma dihubungi, Senin (3/6), mengatakan pasien Nisa masuk RSUD Klungkung sejak 1 Juni lalu. Menurutnya, saat itu pasien mengeluh panas tinggi pada hari ke empat, mual-mual hingga sakit kepala. Awalnya, belum tak disadari bahwa Ia terjangkit DB. Tetapi, setelah pihak rumah sakit mengecek trombositnya, rupanya angkanya sangat rendah sekali, hanya 29. "Sebelum dirawat di rumah sakit, riwayat pasien pernah mengalami berak darah. Ini sesungguhnya sudah mengalami tanda-tanda DSS," terang dr Nyoman Kesuma menyayangkan kejadian tersebut.
 
Lebih jauh disebutkan saat itu pasien dinyatakan positif DB, Nisa dikertahui tinggal beralamat di Jalan Werkudara Semarapura Kelod Kangin, langsung dipindahkan ke ruang ICU RSUD Klungkung, pada 2 Juni. Namun, kondisinya yang sudah alami DSS, membuat pihak rumah sakit kesulitan untuk memulihkan kembali kondisi pasien ini. Berbagai upaya sudah dilakukan dengan maksimal oleh pihak rumah sakit. Rupanya upaya tersebut tidak bisa menyelamatkan nyawa Nisa. Nisa akhirnya menghembuskan napas terakhirnya, pada Senin(2/6), sekitar pukul 08.00 wita.
 
Yang menyayat hati bagi keluarga Nisa ini adalah mereka bukan saja kehilangan Nisa dan bayi yang dikandungnya, namun suaminya juga ikut terjangkit virus ganas DB. Saat istrinya sedang sekarat berjuang melawan DSS, suami Nisa juga sedang dirawat intensif di  RSU Klungkung ditempat yang sama. Mendengar istrinya meninggal dunia sontak suaminya memaksa untuk pulang untuk mengikuti penguburan istrinya. Suami  almarhumah begitu shok mendengar istri serta anak dalam kandungan istrinya yang baru berusia tiga bulan ikut menyusul ibunya meninggal dunia. 
 
Terkait meninggalnya Nisa, pasien DB ini Dirut RSU Klungkung meminta warga agar waspadai penyebaran penyakit DB ini dengan membrantas sarang nyamuk di tengah masyarakat Klungkung. "Diagnosa pasien sudah mengalami DSS (Dangue Syok Syndrom), dengan jumlah trombositnya sudah 29 mcL saat pertama masuk. Lalu sempat dirawat di VIP. Setelah buang air besar, pasien syok," terang  dr Nyoman Kesuma seraya menambahkan, bahwa virus  DB yang diderita pasien ini sudah parah, sudah sampai menimbulkan syok, atau istilah medisnya DSS (Dangue Syok Syndrome) yang inilah menurutnya membawa musibah patal bagi pasien DB ini. uni