Kodrat Kritisi Dispora Tak Kirim Atlet ke Popnas | Bali Tribune
Diposting : 7 June 2017 19:15
habit - Bali Tribune
Porjar
Dua petarung saat bertarung di ajang Porjar Bali 2017, di GOR Lila Bhuana Denpasar, kemarin.

BALI TRIBUNE - Hajatan Porsenijar Bali 2017, khusus olahraga telah usai. Namun, sangat disayangkan arah para jawara patriot olahraga ini seperti terpasung karena jenjangnya putus sampai Porsenijar Bali semata, lantaran untuk melangkah ke jenjang selanjutnya yakni Popnas sudah tidak mungkin dilakukan.

Seperti diketahui, pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) di Jawa Tengah Dispora Bali tak mengirim wakil lantaran terkendala anggaran. Padahal, ajang Popnas ini merupakan multi event nasional para atlet yang masih berstatus pelajar.

Kekecewaan itu datang dari Pengprov Kodrat Bali lantaran tak dikirimnya atlet Porjar Bali ke Popnas. “Ya bisa dilihat, jadi jenjang terakhir mereka hanya bisa sampai Porsenijar Bali saja. Padahal, potensi untuk ke Popnas itu sangat ada,” ujar Ketum Pengprov Kodrat Bali I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya didampingi Sekum AA Bagus Tricandra Arka saat penutupan cabor tarung derajat, Selasa (6/6).

Pihaknya beranalogi seperti ajang Porprov Bali yang memang muara atletnya adalah ke event lebih tinggi yakni PON. Begitu juga muara PON adalah pentas internasional seperti SEA Games dan Asian Games. “Sepantasnya para atlet pelajar ini bisa ke event yang lebih tingi. Sekarang kan mereka cuma bisa berkompetisi di daerah saja, padahal peluang mereka ke nasional ada. Kami tidak bicara di tarung derajat saja, pasti seluruh cabor lainnya merasakan hal yang sama,” ujar keduanya.

Oleh karenanya, pihaknya hanya bisa memantau para atlet itu di daerahnya masing-masing sembari menunggu event yang memang pantas untuk usia mereka.

Sementara untuk hasil Porsenijar Bali tahun ini, tim tarung derajat Denpasar keluar sebagai juara umum dengan mengumpulkan 9 emas, 7 perak dan 9 perunggu. Hasil itu sangat tipis dengan peringkat kedua yang ditempati Badung dengan 9 emas, 6 perak dan 7 perunggu. Sementara Gianyar meraih posisi ketiga dengan raihan 7 emas, 2 perak dan 8 perunggu.

AA Bagus Tricandra Arka menambahkan, terkait perolehan tim untuk tahun ini terutama emas, sangat disayangkan pihaknya. Terutama pemerataan medali emas yang masih timpang. “Hanya empat daerah saja yang mendapat emas yakni Denpasar, Badung, Gianyar dan Jembrana (2 emas). Hal ini menandakan perkembangan tarung derajat di lima kabupaten lainnya masih belum berjalan dengan sempurna,” katanya.

Bahkan, pria yang akrab disapa Gung Cok ini mengakui jika ada penurunan untuk Porsenijar Bali tahun ini. “Padahal tahun lalu, perolehan emas antar daerah sangat merata. Tentunya ini menjadi pekerjaan rumah kami selanjutnya yakni bagaimana supaya tahun depan, seluruh daerah bisa mengantarkan petarungnya meraih emas,” tegas Gung Cok.