Komisi III Tinjau Estari Dam dan Proyek Resevoar Tegeh Sari | Bali Tribune
Diposting : 16 June 2016 15:09
I Made Darna - Bali Tribune
DPRD
Rombongan Komisi III DPRD Badung bersama Dirut PDAM Tirta Mangutama I Made Subarga Yasa meninjau estuary dam, Rabu (15/6).

Mangupura, Bali Tribune

Komisi III DPRD Badung melakukan peninjauan lapangan ke sejumlah proyek-proyek milik PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung, Rabu (15/6). Peninjauan yang dipimpin Ketua Komisi III, I Nyoman Satria bersama anggota, seperti Putu Alit Yandinata, Wayan Sandra, Gede Aryanta dan Ni Ketut Suweni ini untuk memastikan bahwa proyek penyertaan modal sebesar Rp71 miliar yang pernah digelontor Pemkab Badung melalui APBD 2015 berjalan dengan baik.

Komisi III pada kesempatan itu juga sempat ‘me-warning’ (mengingatkan) Dirut PDAM Trita Mangutama, I Made Subarga Yasa dan jajarannya agar mempercepat target pelayanan aman 100 persen dan segera menyediakan pelayanan air siap saji yang bisa diminum langsung oleh konsumen. Peninjauan diantaranya dilakukan di Estuary Dam, Jalan By Pas Ngurah Rai dan proyek reservoar di Tegeh Sari, Jimbaran.

Ketua Komisi III, I Nyoman Satria menyatakan, dari peninjauan Komisi III dana penyertaan modal sebesar Rp71 miliar yang diberikan Pemkab Badung sudah dimanfaatkan dengan baik oleh PDAM Tirta Mangutama Badung. Dengan penyertaan modal itu, pihaknya berharap pelayanan air bersih di seluruh Badung segera bisa tuntas, sehingga tidak ada lagi keluhan air mati dan air ‘kecrat-kecrit’ dari PDAM.

“Setelah kita cek dana penyertaan modal yang pernah diberikan pemerintah sebesar Rp71 miliar sudah digunakan cukup baik oleh PDAM. Kedepan kita harapkan keluhan air mati berminggu-minggu dan air ‘kecrat-kecrit’ segera teratasi,” ujar Satria.

Ia juga minta perusahaan pelat merah ini menjaga peformancenya dalam memberikan pelayanan air bersih kepada warga Badung. Kalau memang butuh tambahan penyertaan modal, Komisi III bahkan mengaku siap ikut memperjuangkan. Asal kebutuhan air bersih untuk warga Badung benar-benar bisa dipenuhi oleh PDAM.

“Berapa pun kebutuhan dana, kami akan dorong dalam bentuk penanaman modal. Asal PDAM bisa memenuhi kebutuhan air warga Badung. Targetnya dia harus bisa memberi pelayanan aman 100 persen 24 jam dan menyediakan air minum siap saji, yang bisa langsung diminum dari pipa,” katanya.

Anggota Komisi III, Putu Alit Yandinata meminta PDAM Tirta Mangutama segera memberikan bisnis plan 5 tahun dan master plan untuk 10 tahun kepada Komisi III. Ini penting menurutnya agar Komisi III sebagai wakil rakyat dibidang anggaran mengetahui program kerja dari perusahaan pelat merah itu.

“Tolong kami buatkan bisnis plan 5 tahun dan master plan 10 tahun PDAM Tirta Mangutama. Kami ingin tahu rencana kerja dari perusahaan ini, sehingga kami tidak ragu dalam memperjuangkan anggaran,” timpalnya.

Sementara anggota lainnya, I Wayan Sandra menyarankan Direktur PDAM I Made Subarga Yasa dan jajarannya terus berinovasi sehingga permasalahan air bersih yang kerap muncul di Badung bisa segera teratasi. Menurutnya air bersih belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat Badung.

“Kami sarankan PDAM tingkatkan kemampuan SDM. Bila perlu lakukan diklat dan studi banding ke daerah lain. Sehingga pelayanan-pelayanan yang kurang selama ini bisa segera diperbaiki,” pesan Sandra.

Di sisi lain mengenai permasalahan di estuary dam yang dikunjungi Komisi III, Satria kembali mengatakan bahwa estuaryi dam perlu dikeruk karena mengalami pendangkalan. Pendangkalan ini menurutnya mengurangi daya tampung air baku PDAM di estuary dam. “PU kami harapkan melalui Balai Wilayah Sungai Bali Penida segera mengeruk estuary dam sehingga daya tampung air bisa menembus 500 lirer perdetik,” kata Satria.

Untuk menambah suplay air untuk Badung, pihaknya juga mendesak Balai segera memfungsikan Spam Petanu dan Spam Penet. Sebab dari dua Spam itu Badung mendapat jatah masing-masing 100 liter/detik dari Spam Petanu dan 150 liter perdetik dari Spam Penet.

Kemudian untuk reservoar di Tegeh Sari, Jimbaran yang baru dibangun diharapkan bisa memperlancar pendistribusian air ke wilayah Badung selatan. Terlebih reservoar ‘raksasa’ ini dilengkapi dengan empat mesin pendorong dan ganset.