KONI Bali Kedatangan Tamu dari Sidoarjo | Bali Tribune
Diposting : 4 December 2018 21:50
Djoko Purnomo - Bali Tribune
CINDERAMATA – Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi menerima cinderamata dari tamunya.
BALI TRIBUNE - Senin (3/12), KONI Bali menerima kunjungan Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan KONI Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
 
Rombongan yang dipimpin Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo M. Usman, dan Ketua KONI Sidoarjo M Franki Efendi, diterima langsung Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi dan sejumlah pengurus KONI Bali lainnya, di ruang kerjanya.
 
Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo M. Usman mengatakan kunjungan ke Bali bertujuan untuk mencari referensi tentang pembinaan keolahragaan yang diterapkan di Pulau Dewata. Menurutnya, banyak hal yang didapat dalam kunjungan kali ini, salah satunya penerapan pendidikan karakter yang diterapkan dalam membina atlet-atlet Bali agar dalam perjuangannya di medan laga memiliki semangat pantang menyerah “jiwa puputan” dalam membela tanah kelahiran.
 
“Banyak hal yang kita dapatkan dari pertemuan dengan KONI Bali. Anggaran bukan menjadi tolak ukur untuk berprestasi hingga penanaman pendidikan karakter yang diperoleh dalam keolahragaan itu,” tuturnya.
 
Hal senada disampaikan Ketua Umum KONI Kabupaten Sidoarjo M. Franki Efendi. Dikatakan pendidikan karakter menjadi penting dalam pembinaan atlet, dan hal tersebut akan dicoba untuk diterapkan di kabupaten Sidoarjo. 
 
“Harus, itu harus kami getoktularkan di Sidoarjo. Terus yang disampaikan tadi meski memilik dana yang kecil, tapi bila mampu dikemas dengan baik, mereka akan mempunyai value yang tinggi,” tegasnya.
 
Ditanya soal prestasi atlet di Kabupaten Sidoarjo, kata Franki Efendi cukup membanggakan. Dalam event nasional, kontribusi atlet Sidoarjo untuk provinsi Jatim sekitar 15 hingga 30 persen. Selain itu dalam Asian Games lalu Sidoarjo mampu menyumbang 6 atlet bagi Merah Putih.
 
Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi mengaku bersyukur pembinaan keolahragaan di Bali dapat berjalan baik. Ke depan yang menjadi fokus Bali adalah pengembangan sport tourism di Pulau Dewata untuk menopang kepariwisataan Bali.
 
“Keberhasilan itu ada di masing-masing tempat, mungkin kita di Bali sudah mulai melangkah di bidang sport tourism. Kita tidak memungkiri, kalau kita juga memiliki kekurangan, tapi di balik itu ada sesuatu hal yang bisa kita persembahkan bagi masyarakat Bali,” tegasnya.
 
Terkait sport science, menurut Suwandi hal tersebut menjadi PR bersama semua insan olahraga, mengingat hal tersebut tidak dapat dipelajari dengan instan tetapi harus melalui proses yang panjang.