KONI Bangli Miskin, Musorkab “Disusui” KONI Bali | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 23 March 2018 13:06
Agung Samudra - Bali Tribune
KONI
Ida Bagus Putra

BALI TRIBUNE - Karena tidak ada  lagi sokongan dana dari Pemkab Bangli untuk KONI Bangli, maka berpengaruh terhadap kegiatan dari induk olahraga di daerah berhawa sejuk ini. Buktinya, untuk Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) KONI Bangli, mundur dari waktu perencanaan, yang semestinya awal Maret, sesuai dengan berakhirnya masa kepengurusan KONI Bangli.

Kondisi KONI Bangli  yang tidak bertenaga lagi mengundang keprihatinan KONI Bali. Untuk pelaksanaan Musorkab KONI Bangli, pendanaannya disupport KONI Bali. Hal tersebut diungkapkan Ketua Panitia Musorkab KONI Bangli, Ida Bagus Putra, Kamis (22/3).

Bagus Putra mengatakan, masa kepengurusan KONI Bangli 2014-2018  berakhir 4 Maret lalu. Kemudian karena ketidaktersediaan anggaran maka musorkab belum bisa dilaksanakan   

“Kami sempat berkoordinasi dengan pengurus KONI Bali, rencana Musorkab KONI Bangli diundur dan kepengurusan diperpanjang selama 6 bulan. Perpanjangan ini diperbolehkan dalam aturan. Hanya saja Ketua KONI Bali tidak sepaham  dengan rencana tersebut, sehingga musorkab tetap digelar dengan dukungan dana KONI Bali dan akan dilaksanakan 3 April mendatang,” ujar pria asal Banjar Brahmana Pande ini.

Agenda musorkab yakni mendengar  laporan pertanggung jawaban pengurus masa bakti 2014-2018, membahas rancangan program kerja kepengurusan masa bakti 2018-2022, dan pemilihan ketua umum.

Disinggung calon ketua umum, Bagus Putra mengatakan hingga saat ini belum ada yang mencalonkan diri. Tidak adanya calon yang muncul dikarenakan kondisi KONI Bangli dalam keadaan lesu.

“Semua pasti sudah tahu kondisi KONI Bangli  diibaratkan rumah tangga miskin (RTM) beda dengan Kabupaten Badung atau Denpasar, untuk posisi ketua umum jadi rebutan,“ ungkapnya.

Dijelaskannya, untuk  calon ketua umum KONI syaratnya tidak sebagai pejabat publik, serta tidak sedang menjabat sebagai ketua umum salah satu cabor. Kemudian untuk calon yang akan bersaing memperebutkan posisi ketua umum, berasal dari utusan masing-masing cabang olahraga, dengan membawa mandate resmi dari cabang olahraga tersebut.

Untuk di Bangli sendiri terdapat 27 cabang olahraga. Sementara untuk pemilihan nantinya yang memiliki hak suara adalah utusan dari cabang olahraga yang ada masing-masing 2 perwakilan, perwakilan dari KONI Kecamatan serta perwakilan penguruh KONI masa bakti 2014-2018.

Untuk pelaksanaan musorkab, kata Bagus Putra telah mengajukan proposal ke KONI Bali adapun anggaran yang diajukan Rp 10,4 juta. “Pelaksanaan biasa, tidak dibuat berlebihan,” tegasya.