KONI Se-Indonesia Bahas PON Remaja | Bali Tribune
Diposting : 18 October 2016 11:17
Djoko Purnomo - Bali Tribune
KONI
Ketut Suwandi

Denpasar, Bali Tribune

Seluruh ketua umum KONI Provinsi di Indonesia berencana menggelar rapat internal mereka, di Jakarta, Kamis (20/10) mendatang. Hasil rapat yang difasilitasi KONI Pusat tersebut nantinya bakal disampaikan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi ditemui di ruang kerjanya, Senin (17/10), mengatakan agenda rapat nanti khusus membahas persoalan PON Remaja II/2017 Jawa Tengah, yang oleh Kemenpora rencananya akan ditiadakan.

“Kita semua sudah tahu bahwa Kemenpora akan meniadakan gelaran PON Remaja II tahun depan, alasannya selain untuk efisiensi, juga di tahun tersebut ada gelaran yang juga melibatkan atlet remaja, yakni Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) di Jawa Tengah, inilah yang harus kita sikapi,” ujar Ketut Suwandi.

Suwandi mengatakan, setelah hasil rapat KONI Provinsi se-Indonesia tersebut diserahkan ke Kemenpora, diharapkan pihak Kemenpora sudah memberi kepastian paling lambat Desember mendatang apakah benar-benar menghapus PON Remaja atau berubah pikiran setelah menerima masukan hasil rapat itu dengan menggelar PON Remaja II.

Sebenarnya, lanjut Suwandi, rencana Kemenpora meniadakan PON Remaja II lantaran berbarengan dengan Popnas dan demi efisiensi, tidaklah tepat. Kalau misalnya jadwal PON Remaja II tahun depan sekitar bulan Juni itu bertepatan dengan gelaran Popnas, maka salah satu bisa digeser.

Provinsi Jawa Tengah, kata Suwandi, tidak keberatan dan bahkan melalui Ketum KONI Jateng, menyatakan Jateng siap menggelar PON Remaja II. “Jawa Tengah saja tidak ada keberatan dengan gelaran PON Remaja, dan tidak ada pembatalan Jateng sebagai tuan rumah,” imbuh Suwandi.

Mantan Ketum KONI Badung ini kembali mengemukakan bahwa PON Remaja merupakan event yang muaranya untuk prestasi olahraga di Tanah Air. Berdasarkan komunikasi yang sudah dijalin dengan beberapa KONI Provinsi, kata Suwandi, tak satupun KONI Provinsi termasuk Bali menginginkan PON Remaja II dibatalkan.

Selain menggelar rapat yang hasilnya disampaikan ke Menpora, Suwandi mengatakan antara pemerintah dalam hal ini Kemenpora dengan KONI harus ada koordinasi yang bagus terkait pelaksanaan PON khusus atlet berusia maksimal 17 tahun tersebut.