Korban Gigitan Anjing Rabies Masih Misterius, Pelacakan Belum Membuahkan Hasil | Bali Tribune
Diposting : 25 May 2019 17:59
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune/ MISTERIUS - Pelacakan terhadap wanita korban gigitan anjing positif rabies yang masih misterius masih belum membuahkan hasil.
balitribune.co.id | Negara - Pelacakan dan pencarian terhadap seorang perempuan yang terjangkit rabies terus dilakukan pihak terkait di Jembrana. Hingga kini seorang wanita dari empat korban gigitan anak anjing yang dinyatakan positif rabies tersebut belum diketahui keberadannya. Dinas kesehatan dengan perangkat desa didua desa di Kecamatan Negara, Desa Banyubiru dan Desa Kaliakah terus melakukan penyisiran untuk melacak keberadaan wanita “misterius” tersebut.
 
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, I Putu Suasta dikonfirmasi, Kamis (23/5), mengatakan berbagai upaya dilakukan untuk melacak keberadan korban gigitan anjing positif rabies yang kini masih misterius tersebut. Berbeda dengan empat warga yang sudah tertangani dengan pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR), Mrs X ini sejak diketahui terjadi kasus gigitan anjing positif rabies di Banjar Anyar, Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Jumat (17/5) lalu, hingga saat ini belum diketemukan maupun diketahui identitas dan keberadaannya. Lantaran perempuan tanpa identitas itu belum bisa ditemukan, pihaknya dan pihak terkait terus melakukan penyisiran.
 
Selain terus melakukan sosialisasi bersama pihak desa, pihaknya langsung menerjunkan mobil keliling. "Kami sudah pengumuman keliling sejak hari Rabu. Kamis pagi juga kami keliling" ujarnya. Setelah penyisiran kearah timur dan barat Desa Banyubiru, yang masih belum berhasil melacak keberadaan wanita yang diketahui digigit anak anjing saat menggiling gabah disalah satu pabrik di Banjar Anyar, Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara tersebut, Kamis kemarin dilakukan penyisiran dengan mobil keliling kewilayah utara Desa Banyubiru hingga Desa Kaliakah "Terus kami keliling. Rabu sore sampai jam setengah 7 malam. Kamis sampai jam 10 pagi," ungkapnya.
 
Perbekel Banyubiru, Masturi, menyatakan setelah pihaknya menerima informasi pada Senin (20/5) lalu yang menyebut salah satu korban gigitan anjing positif rabies itu adalah warga dari wilayah desanya,pihaknya langsung melakukan pencarian. Untuk melacak keberadan korban ini pihaknya telah mengkordinasikan empat kelihan banjar diwilayahnya yakni Banjar Banyubiru, Air Anakan, Berawan Salak, dan Pebuahan. "Kami juga sudah menyebar informasi. Dinkes juga sudah kordinasi dan menyebarkan informasi ini. Digrup-grup WhatsApp juga kami sosialisasikan," ucapnya. Namun diakuinya keberadaan korban masih belum ada titik terang.
 
Sedangkan Perbekel Kaliakah I Made Bagiarta mengaku setelah wanita itu sempat diduga berasal dari Banjar Banyubiru, Desa Kaliakah, pihaknya juga langsung turun ke lapangan. Dari informasi yang dari pihak Desa Banyubiru, ia mengaku sudah langsung meneruskannya ke kelian Banjar Banyubiru. Namun dari hasil penelusuran pihaknya juga tidak mendapat informasi yang memberi petunjuk bahwa wanita korban gigitan yang sudah harus mendapatkan VAR sebelum Kamis (30/5) itu termasuk warga Banjar Banyubiru. "Tidak ada. Kemarin malam Kelihan Banjar saya panggil juga bilang tidak ada,"  tandasnya. uni