Koster-Ace Siap Bangun Kampus Akademi Komunitas Negeri di Klungkung | Bali Tribune
Diposting : 12 March 2018 15:23
Redaksi - Bali Tribune
komunitas
Wayan Koster saat deklarasi kebulatan tekad di Desa Selat, Kecamatan Klungkung, Sabtu lalu.

BALI TRIBUNE - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1,  Wayan Koster- Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (koster-Ace) menegaskan siap membangun kampus akademi komunitas negeri atau sistem pendidikan setingkat diploma satu (D1) dan diploma dua (D2) di Kabupaten Klungkung. Untuk pelestarian adat, tradisi, seni dan budaya, Koster-Ace juga berencana membangun pusat kebudayaan Bali, yang akan dilengkapi dengan museum, covention center dan panggung modern.

Hal itu terungkap saat acara deklarasi kebulatan tekad memenangkan pasangan Koster-Ace serta paslon Bupati dan Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Bagus Oka–I Ketut Mandia (BAGIA) oleh masyarakat Desa Selat, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, Sabtu (10/3). 

 Cagub yang diusung PDIP, Hanura, PAN, PPP, PKB dan PKPI ini mengungkapkan bahwa pihaknya tidak saja melaksanakan program pendidikan 12 tahun secara gratis. Namun pula akan membangun akademi komunitas, program pendidikan setara D1 dan D2 di Gumi Serombotan. "Nanti kampusnya akan dibangun di atas lahan aset milik Pemprov Bali. Kemudian pembangunan gedungnya berasal dari APBN, dan operasional diambil dari APBD," jelasnya.

Kampus sejenis menurutnya telah dibangun di sejumlah kabupaten di Bali. Misalnya di Kabupaten Jembrana telah dibangun akademi komunitas untuk program pendidikan bidang kelautan dan perikanan. Pula Kabupaten Gianyar telah dibangun untuk program bidang pariwisata dan perhotelan serta keperawatan.  

"Jadi setelah lulus SMA dan SMK, mereka nanti tidak perlu lagi harus kuliah jauh-jauh ke Denpasar. Cukup di sini saja (Klungkung). Kasihan, apalagi mereka dari keluarga tidak mampu. Itu tujuannya," terangnya. Hanya saja untuk jenis program pendidikannya lanjut dia, akan disesuaikan dengan potensi masing-masing kabupaten. "Nanti kita pelajari apa yang cocok. Dan kalau satu jalur, akan lebih mudah direalisasikan," tandas Koster.

Untuk pembangunan pusat kebudayaan Bali tersebut direncanakan akan dijadikan sebagai destinasi pariwisata baru. "Nantinya bisa kita jual sebagai paket wisata baru bersama dengan objek wisata lainnya," ujarnya.

Selain itu, pembangunan pusat kebudayaan Bali dengan pola terpadu ini, guna melengkapi fasilitas pertunjukan di Bali yang dikenal sebagai daerah tujuan wisata seni dan budaya. "Nanti akan kita lengkapi dengan covention center, museum, panggung terbuka berkapasitas 25 ribu tempat duduk, juga panggung tertutup yang dilengkapi teknologi modern. Baik itu teknolgi pertunjukannya, saounds system serta lighting modern," jelasnya.

Untuk lokasinya direncanakan menggunakan lahan aset Pemprov Bali yang banyak tersebar di wilayah Bali dan belum terkelola secara optimal. "Kita gunakan aset Pemprov yang banyak belum terkelola agar bermanfaat dan berdampak bagi masyarakat," katanya.

Pada bagian akhir Koster kembali menekankan, untuk mempercepat pembangunan di Klungkung diperlukan kepemimpinan satu jalur antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. Dengan begitu, pembangunan di semua sektor bisa disinergikan soal prioritas maupun sumber pendanannya.

Untuk mempercepat proses pembangunan diperlukan pola satu jalur, satu alur, satu pengelolaan pembangunan di Klungkung. “Kalau BAGIA dan Koster-Ace jadi bupati dan gubernur, saya sudah komitmen akan memprioritaskan pembangunan Klungkung," tegas Koster.