Koster-Ace Siapkan Regulasi Pelestarian Air dan Sumber-Sumber Air | Bali Tribune
Diposting : 17 April 2018 16:01
Redaksi - Bali Tribune
mancing
Calon Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster, saat membuka lomba mancing air deras pada Minggu (15/4).

BALI TRIBUNE - Calon Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster, Minggu (15/4), didapuk membuka lomba mancing air deras yang dilaksanakan di dua tempat di Denpasar. Yaitu, pertama di Tukad Bindu Banjar Abiannangka Kaja, Desa Pakraman Kesiman Petilan, Denpasar Timur, dan di Tukad Punggawa, Desa Sidakarya, Denpasar Selatan. Pada acara yang diikuti ribuan peserta ini, Wayan Koster yang berpasangan dengan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), menegaskan komitmennya untuk melestarikan dan memelihara air serta sumbernya, melalui program dari hulu ke hilir.

Hadir pada kesempatan itu Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, IGN Jaya Negara, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar sekaligus Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Denpasar PAC dan Ranting se-Denpasar Timur. Tokoh masyarakat Banjar Abiannangka Kaja, Made Sudarsana mengucapkan terima kasih atas kehadiran kandidat yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PKPI, PPP dan PKB tersebut. Ia optimistis meraih suara maksimal di Kota Denpasar.

Apalagi, sejak dahulu PDI Perjuangan selalu merebut hati warga Banjar Abiannangka Kaja. “Di sini selalu merah, PDI Perjuangan. Terima kasih atas kedatangan Bapak Wayan Koster. Saya optimistis Bapak memenangkan konstestasi Pilgub Bali 27 Juni 2018,” ujar Suardana, Minggu 15 April 2018.  Wayan Koster sendiri cukup senang dengan kegiatan yang diikuti ribuan penghobi mancing di Kota Denpasar itu. Menurutnya, lomba mancing seperti ini amat sesuai dengan program kerjanya yang dibingkai dalam konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

“Programnya bagus dilaksanakan di Tukad Bindu. Ini bagian dari pelaksanaan visi, misi pasangan Koster-Ace dengan konsep Nangun Sat Kethi Loka Bali, salah satunya memelihara sumber air mulai dari gunung, sungai dari hulu hingga ke hilir,” kata Koster. Selain menjalankan hobi memancing, program ini juga telah melakukan pelestarian lingkungan dan menjaga sungai. “Tentu kita ingin agar ke depan sungai di Bali ini airnya bagus, mengalir terus dan bersih. Ke depan ini yang akan kami jaga sungai di Bali dari hulu ke hilir,” ujar dia.

Koster sendiri memiliki komitmen untuk melestarikan dan memelihara air dan sumbernya. Ke depan, hal itu akan ia atur dalam Peraturan Daerah (Perda) agar sungai di Bali bersih. “Tidak hanya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mencuci, minum, memasak dan keperluan pertanian, tetapi juga bisa menunjang jalannya upakara, karena air bisa digunakan sebagai tirta suci dalam upakara yang sakral. Supaya sungainya hidup terus. Kan sudah banyak sungainya yang mati. Ke depan kita akan merevitalisasi dan menghidupkan kembali sungai,” katanya.

Sementara itu, saat membuka Lomba Mancing Semarak KBS-Ace di Tukad Punggawa yang diikuti sekitar 3 300 pemencing mania, Koster mengungkapkan sejumlah alasan mengapa pihak akan menggalakan kegiatan lomba mancing. Di antaranya selain sebagai kegiatan rekreasi keluarga yang merakyat, kegiatan semacam ini juga turut adil dalam membangun kesadaran warga dalam upaya melestarikan kebersihan sungai di wilayah hilir.

“Kegiatan semacam ini sangat merakyat dan menghibur, utama sekali ikut pula mekibatkan masyarakat dalam menjaga membersihkan sungai khususnya di hilir,” ujarnya. Jadi menurutnya karena kegiatan semacam ini mampu merangsang partisipasi masyarakat dalam ikut melestarikan dan menjaga kebersihan aliran sungai sehingga selaras dengan visi misi Koster-Ace yakni konsep pembangunan Sat Kerthi Loka Bali yang sangat berpihak terhadap pelestarian lingkungan dan alam Bali

Namun dalam upaya menjaga pelestarian daerah aliran sungai, pihaknya akan melakukan secara terpadu dan menyeluruh mulai dari hulu hingga ke hilir. Tujuannya untuk menjaga kelestarian sumber-sumber daya air yang berhubungan dengan kebutuhan mendasar masyarakat akan air bersih. Apalagi sumber daya air di Bali tidak hanya berhubungan dengan keperluan sehari-hari, juga dengan pertanian serta kegiatan keagamaan.

“Nanti tiyang akan perkuat juga melalui regulasi, dukungan anggaran dan pelibatan daerah kabupaten/kota. Karena wilayah hulu sungai terletak di daerah kabupaten khususnya di Badung. Dengan satu jalur akan lebih mudah dilakukan,” jelasnya. Pada lomba mancing tersebut hadir pula tokoh senior PDIP Bali Nyoman Adi Wiryatama (Ketua DPRD Bali), Ni Putu Eka Wiryastuti (Bupati Tabanan), serta sejumlah kader dan simpatisan PDI Perjuangan Kota Denpasar.