KPU Bali Rancang Pola Kampanye Cerdas | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 21 May 2019 15:20
San Edison - Bali Tribune
Bali Tribune/ Ketua KPU Bali I Dewa Gede Agung Lidartawan
balitribune.co.id | Denpasar - Berdasarkan hasil evaluasi sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali, beberapa pola kampanye yang dilaksanakan pada Pemilu 2019 ini dinilai kurang efektif. Misalnya terkait alat peraga peserta Pemilu yang pengadaannya dibiayai oleh KPU. 
 
Dari laporan yang diterima KPU Bali, banyak alat peraga yang dicetak oleh KPU Kabupaten/ Kota se-Bali, justru tidak diambil dan dipasang oleh peserta Pemilu. Di samping itu, alat peraga tersebut hanya berisi foto, nama, dan nomor urut kontestan. 
 
"Karena itu, ke depan kita coba wacanakan pola kampanye baru, yang lebih cerdas, termasuk bagaimana mendesain kontain di alat peraga," kata Ketua KPU Bali I Dewa Gede Agung Lidartawan, di Denpasar, Senin (20/5).
 
Ia menjelaskan, pihaknya sudah mulai menelaah tentang beberapa pola kampanye ke depan. Selain itu, pola pendidikan politik juga akan diperbaiki, sehingga hasilnya semakin maksimal. 
 
"Kita wacanakan, pendidikan politik di Bali ini harus lebih baik. Kampanye juga harus lebih cerdas, sehingga akan semakin banyak masalah yang tertarik untuk datang ke TPS," tandas mantan Ketua KPU Kabupaten Bangli ini. 
 
Untuk alat peraga misalnya, pihaknya berencana agar ke depan tak sebatas diisi dengan gambar, nama dan nomor urut kontestan. Pihaknya mempertimbangkan, agar pada alat peraga juga diisi dengan riwayat hidup kandidat. 
 
"Kalau misalnya riwayat hidup kandidat diisi, ada harapan masyarakat bisa lebih mengenal sosok kandidat yang akan mereka pilih. Jadi tidak seperti sekarang, kenal namanya saja, tetapi riwayat hidupnya tidak," ujar Lidartawan. 
 
Di samping itu, pihaknya juga mempertimbangkan pola kampanye khusus di desa. Bahkan Lidartawan mempertimbangkan untuk membawa langsung para kandidat ke desa - desa, sehingga lebih dekat dengan masyarakat. 
 
"Kita coba ubah kampanye di desa. Kita bawa kandidat ke desa, supaya mereka lebih dekat dengan pemilih, supaya masyarakat lebih mengenal mereka. Dengan begitu, masyarakat di desa kita ajak untuk memilih calon yang benar-benar berkualitas," pungkas Lidartawan. uni